GRESIK, Berita Utama- Berbagai catatan penting yang ditanyakan fraksi-fraksi di DPRD Gresik dalam pemandangan umum (PU) terkait Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Perubahan atas Perda No 9 tahun 2021 tentang Perubahan Modal Dasar dan Penambahan Penyertaan Modal Daerah pada Perusahaan Umum Daerah (Permda) Giri Tirta, dijawab oleh Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dalam rapat paripurna, Senin (7/11/2022).
Keluhan tingginya tarif pemasangan pelanggan baru dari Fraksi Amanat Pembangunan (FAP), Gus Yani menegaskan bahwa tarif pemasangan pelanggan baru sebesar Rp.1.741.000 Hal ini sesuai dengan Peraturan Direksi nomor 2 tahun 2016 dan sudah disosialisasikan ke masyarakat.
“Terkait dengan oknum yang memungut tarif lebih dari ketentuan sudah dilakukan penindakan internal,”tandas dia.
Terhadap keluhan ketidaklancaran air, sambung dia, mulai tahun 2021 sejak sumber air Umbulan masuk kewilayah perkotaan, maka supply air sudah mulai lancar terutama di Gresik kota. Distribusi yang selama ini diambil dari Gresik Selatan sebagian sudah beralih ke sumber air Umbulan.
“Mudah mudahan untuk dua tahun mendatang kapasitas air umbulan sebesar 1000 liter/detik bisa dimaksimalkan dan kualitas air bisa ditingkatkan,”harap dia.
Begitu juga keluhan atas ketepatan perhitungan pemakaian air,kata Gus Yani, pada saat ini Perumda Giri Tirta sudah mulai melakukan penggantian meter air secara bertahap. Selain itu, penilaian masih rendahnya etos kerja SDM pegawai, Gus Yani menjelaskan, Perumda Giri Tirta sudah melakukan rolling kerja untuk penyegaran di lingkungan kerja, pelatihan dan sertifikasi sdm bidang manajemen air minum sebanyak 50 pegawai.
“Penegakan aturan perusahaan dengan melakukan pemberian sanksi bagi pelaku indispliner,”papar dia.
Gus Yani setuju dengan pandangan FPKB, bahwa dalam setiap penyertaan modal pada perusahaan daerah wajib dilampiri business planyang menjelaskan detail rencana dan profitabilitas atas penyertaan modal yang dikucurkan, agar bisa dipastikan kenaikan nilai investasi sekaligus liquiditas perusahaan.
“Perumda Giri Tirta telah menyusun rencana bisnis dan rencana kerja dan anggaran yang sesuai dengan perencanaan penyertaan modal. Penjelasan atas rencana bisnis akan disampaikan pada pembahasan teknis lebih lanjut,”ucap dia.
Terkait sistem pengawasan pelaksanaan penyertaan secara berkelanjutan dan intensif, menurut Gus Yani, pengawasan telah dilakukan secara berjenjang melalui dewan pengawas Perumda Giri Tirta. Pemerintah daerah telah membentuk tim pembina bumd untuk melakukan monitoring dan evaluasi.
“Harapan kami, DPRD juga dapat membantu untuk proses monitoring dan evaluasi kepada kinerja Perumda Giri Tirta,”pintanya.
Terkait pendapat F-Partai Golkar bahwa tarif air Perumda Giri Tirta yang selama ini dianggap terlalu rendah jika dibandingkan dengan daerah lain, Gus Yani berterima kasih atas masukan sarannya.
“Akan kami pertimbangan dan lakukan pengkajian lebih lanjut terkait tarif ini,”tukas dia.
Gus Yani menegaskan, bahwa penyertaan modal telah disusun berdasarkan analisis investasi, dokumen rencana bisnis dan rencana kerja yang sesuai dengan perencanaan penyertaan modal.
“Penjelasan atas rencana bisnis akan disampaikan pada pembahasan teknis lebih lanjut,”ujar dia.
Sejalan dengan pendapat dari Fraksi Gerindra, sambung dia, penambahan penyertaan modal daerah ini, bisa menyelesaikan permasalahan infrastuktur perpipaan yang perlu dilakukan penggantian, dan keharusan adanya jaringan perpipaan baru sehingga distribusi air kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik.
Secara umum, sambung Gus Yani, penyertaan modal pada Perumda Giri Tirta akan dapat meningkatkan cakupan pelayanan melalui penambahan sambungan baru dan penambahan pasokan air, mengurangi kebocoran, dan mengurangi keluhan pelanggan.
Terhadap penilaian kurang tanggapnya pegawai dalam merespon laporan masyarakat menyangkut kebocoran pipa air, Gus Yani menjelaskan bahwa untuk merespon laporan masyarakat, Perumda Giri Tirta sudah melakukan inovasi melalui aplikasi Gita Ceria berbasis android dan WA chatbot.
“Sehingga pelanggan dapat mengakses secara cepat informasi tagihan, pengaduan, info perumda, dan baca meter mandiri,”jlentrehnya.
Perbaikan infrastruktur berupa perbaikan pipa aus atau bocor, lanjut dia, terdiri dari dua mata anggaran. Yakni, sumber dana penyertaan modal daerah,terdiri dari 4 ruas diwilayah pelayanan cabang Gresik Kota yaitu Jalan Dr Sutomo, Usman Sadar, RA Kartini sampai perempatan Sidomoro, dan Veteran (SMA Semen) –Pangsud (depan BRI).
“Sumber dana APBN terdiri dari perbaikan perpipaan wilayah Jalan Sunan Prapen, Mayjend. Sungkono – Darmo Sugondo, Terminal Bunder – Duduk Sampeyan dan Terminal Bunder – Pertigaan Tenger Manyar,”ulas dia.
Perencanaan pembangunan reservoir bunder sudah dibuat pada tahun 2021 dan sudah dilakukan review oleh Dinas CKPKP Gresik pada tahun 2022. Terkait dokumen site plan akan disampaikan pada pembahasan teknis lebih lanjut.
Skema distribusi air bersih ke pelanggan dengan penyertaan modal yang diajukan, Gus Yani menyampaikan secara garis besar, penyertaan modal Rp 113 miliar ini untuk merevitalisasi jaringan perpipaan diwilayah perkotaan, pembangunan reservoir, pengembangan jaringan diwilayah gresik selatan dan penambahan sambungan rumah.
“Dokumen skema distribusi air akan disampaikan pada pembahasan teknis lebih lanjut,”jelas dia.
Untuk realisasi pipanisasi khususnya di wilayah selatan, dijelaskan bahwa pemerataan pipanisasi diwilayah selatan sudah dilakukan, dan saat ini juga dalam proses pelaksanaan pekerjaan dibeberapa wilayah. Yaitu Kecamatan Kedamean, Driyorejo, Menganti, dan Cerme.
“Sedangkan yang akan dikerjakanselanjutnya, yaitu di kecamatan Wringinanom yang saat ini masih dalam tahap perencanaan,”papar dia.
Target cakupan pelanggan baru dan pelanggan industri dengan adanya penambahan modal, Gus Yani menyampaikan bahwa penambahan penyertaan modal ini diharapkan akan menambah pelanggan baru sekitar 14.000 sambungan rumah dan potensi penambahan pelanggan industri dengan kapasitas 80 liter/detik. Antrian sambungan baru masyarakat yang cukup banyak, sehingga memakan waktu yang cukup lama untuk bisa menikmati layanan air bersih, serta adanya gangguan distribusi air dimana sering terjadi kebocoran air dan rendahnya kualitas air, kata Gus Yani, dengan adanya penambahan penyertaan modal ini, diharapkan akan dapat mempercepat penyambungan pelanggan baru, mengurangi kebocoran, dan meningkatkan kualitas air sehingga mengurangi keluhan pelanggan.