GRESIK- beritautama.co- Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru menyatakan siap menjalankan kurikulum merdeka yang telah dirilis olek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendibudristek) Indonesia. Kendati demikian, Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) mennginggatkan tidak salah kaprah tentang merdeka belajar. Menurutnya kata merdeka bukan berarti bebas melakukan apa saja, tapi tetap pada batas kewajaran yang dapat dilakukan saat proses pendidikan. Yang tak kalah penting, tidak meninggalkan pendidikan akhlak sebagai bekal untuk para peserta didik kedepannya.
“Ada satu hal yang mana merdeka ini diistilahkan semuanya bebas, tapi ada satu hal pendidikan akhlak yang harus tidak bisa ditinggalkan,” ujar dia dalam silaturahmi bersama Perkumpulan Guru ASN PPPK Kabupaten Gresik, Kamis (23/06/2022).
Gus Yani juga menyinggung tentang kemajuan teknologi bagi generasi sekarang. Dan pentingnya pendidikan dan perbaikan akhlak agar kepada para peserta didik agar tidak sampai kebablasan.
Pingkatan SDM di Kabupaten Gresik juga harus mendapat perhatian. Hal ini dibuktikan dengan pembuatan rumah vokasi yang nantinya akan menjadi tempat pelatihan-pelatihan bagi warga Gresik sebagai bekal untuk mencari pekerjaan. Bahkan membuat lapangan pekerjaan. Sehingga akan membentuk SDM yang berkualitas dan memiliki skill yang mumpuni.
“Kami terus mendorong berbagai sistem kita bangun, kita libatkan seluruh stakeholder ikut kerjasama, ikut kolaborasi melalui teman-teman kadin, teman-teman apindo, teman-teman asosiasi yang lain, GAPEKSI, HIPMI dan lain sebagainya terus memberikan sebuah sistem,” ungkap Gus Yani.
Sinergi antara para guru dan pemerintah dalam mencetak SDM yang berkualitas serta membuat ekonomi kreatif, sambung Gus Yani, harus tercipta. Maka, para guru PPPK agar tidak selamanya di zona nyaman.