BOJONEGORO – Beritautama.co – Bupati Bojonegoro Dr. Hj. Anna Mu’awanah secara langsung menyerap aspirasi dan melihat keadaan warga saat Safari Ramadan di Dusun Wedegan, Desa Panjang, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Senin (04/04/2022) kemarin. Dalam kesempatan ini, Bupati Bojonegoro menyampaikan komitmennya untuk membangun salah satu jembatan yang berada di pelosok desa yakni jembatan “gladag” atau jembatan dusun arah Wedegan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, yakni Forkopimda Bojonegoro, Forkopimcam Kedungadem, Ka. OPD, kepala desa se-Kecamatan Kedungadem, tokoh masyarakat, serta tokoh agama setempat.
Bupati Bojonegoro Dr. Hj. Anna Mu’awannah menyampaikan jika jembatan dusun arah Wedegan akan dibangun. Namun prosesnya tetap menunggu giliran. Hal ini pun mendapat atensi baik dari warga. Sebab selama ini jembatan masih dari kayu.
Bupati Bojonegoro menekankan untuk tetap menjaga harmonisasi dan ketenteraman lingkungan setempat. Suasana kondusif dan ketenteraman dapat terwujud jika saling toleransi. Demikian juga dalam hal pembangunan seperti pembangunan jembatan.
“Kenapa kami turun ke dusun? selain silaturahmi dan sambung roso, juga untuk melihat keadaan warga. Termasuk melihat keadaan sekitar seperti jembatan. Nanti akan dibangun,” ujar Bupati Bojonegoro.
Selain itu, Bupati Bojonegoro mengatakan bahwa pihaknya juga telah memberikan beasiswa RPL Desa khusus untuk para pegiat desa. Hal tersebut untuk menyiapkan SDM unggul dan berdedikasi tinggi.
“Kita sedang menyiapkan SDM berbasis desa. Melalui RPL Desa, kuliah menggunakan APBD kabupaten,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Panjang, Kecamatan Kedungadem Hari Hartono mengaku sangat senang jika jembatan dusun arah Wedegan direnovasi. Sebab, setiap tahun desa selalu mengganti kayu yang menjadi bahan baku utama jembatan.
“Tentunya anggaran desa habis untuk merenovasi jembatan yang sifatnya sementara. Pastinya warga sangat berterima kasih dan disambut dengan suka cita. Sebab, selama ini jika warga membangun atau merenovasi rumah, truk pengangkut material melewati jembatan bolak-balik,” ucap Hari Hartono.
Hal tersebut tentu sangat berbahaya, lanjutnya, untuk itu pihaknya sangat menantikan pembangunan jembatan. Sebab, jembatan tersebut tidak hanya memperlancar arus kendaraan yang melintas di Desa Panjang, tetapi juga memperlancar sektor perdagangan.
“Di sini mayoritas petani jagung, tentunya bisa memperlancar aktivitas warga,” pungkas Hari Hartono.
Suyati, warga desa setempat mengaku turut senang dan gembira jika jembatan tersebut dipugar kembali menjadi lebih modern.
“Jembatan itu kondisinya sangat memprihatinkan sudah lama sekali. Selama ini perbaikannya hanya sebatas mengganti kayu. Kalau dibangun lebih kukuh tentu sangat senang, kami sangat bangga dengan Ibu Pembangunan yakni Bu Anna Mu’awanah,” ucap Suyati. (han/zar)