GRESIK, Berita Utama – Ironis, infrastruktur sekolah negeri di Kabupaten Gresik kurang layak sekitar 70 %. Selain itu, kurangnya upaya dalam melayani masyarakat yang umumnya sering berinteraksi dengan sekolah menjadi penyebab penilaian layanan pendidikan di Gresik saat ini kurang maksimal. Hal tersebut dikatakan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah (Bu Min) ketika melakukan pembinaan dalam rangka peningkatan pelayanan kualitas pendidikan di tingkat SD, Jumat (17/03/2023).
Terkait layanan pendidikan, sambung Bu Min, Pemkab Gresik masih belum dapat sepenuhnya memberikan bantuan 100%. Maka, perlu untuk saling bekerjasama antar pemerintah dan sekolah, sehingga dapat menciptakan inovasi yang menarik dalam meningkatkan kualitas sekolah masing-masing.
“Intinya, harus ada kolaborasi dan sinergi antar instansi pendidikan dan kepala sekolah. Tetap saling belajar satu sama lain dan jangan minder. Yang muda tanya kepada yang senior dan yang senior jangan pelit ilmu,” tandas dia.
Menurut Bu Min, koordinasi menjadi hal yang penting dalam meratakan tingkat pelayanan di sekolah. Ini dikarenakan, penilaian kedepan akan berbasis sampling. Dimana hanya beberapa sekolah yang dinilai sebagai rujukan.
“Nanti penilaian kedepan akan berbentuk sampling. Jadi tidak semua lembaga yang dinilai, tapi hanya beberapa saja. Maka, apabila sekolah yang dijadikan sample dinilai jelek, otomatis sekolah yang lain terkena imbasnya.” ucapnya.
Upaya dalam mensinkronkan dokumen antar sekolah juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Sedangkan terkait infrastruktur sekolah negeri yang kurang layak sebesar 70 %, Bu Min bersama jajaran dinas terkait, kedepan akan berkolaborasi untuk mengupayakan hal tersebut.
Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik S. Haryanto mengatakan, solusi dalam mengembangkan infrastrukur atau sarana dan prasarana (sarpras) sekolah dapat dengan memanfaatkan dana CSR industri sekitar dan ikut serta dalam program UPZ.
“Memang kita sadari bersama, kita masih banyak kekurangan. Karena kalau menggantungkan APBN dan APBD saat ini cukup sulit, karena jatahnya agak dikurangi pusat untuk refocusing yang lain,” pungkas dia.
Komentar telah ditutup.