BOJONEGORO – Beritautama.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Musrenbangkab) 2022, Rabu (30/03/2022).
Musrenbangkab ini dilaksanakan di Ruang Angling Dharma dengan mengusung tema “Penguatan Ketahanan Ekonomi, Sosial, dan Kualitas Lingkungan Melalui Insfrastruktur dan Transformasi Digital yang Mantap dan Berkelanjutan”.
Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur Mohammad Yasin yang hadir dalam acara tersebut memaparkan bahwa Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu penentu kebijakan fiskal Provinsi Jawa Timur.
“Arah kebijakan RPJMD Jawa Timur salah satunya menyasar bidang pertanian, guna mewujudkan Jawa Timur memiliki ketahanan pertanian tangguh hingga 2025,” ucap Mohammad Yasin.
Dia menegaskam bahwa sektor pertanian merupakan sumber mata pencaharian masyarakat, jika dipersentasikan 60% masyarakat Jawa Timur berprofesi sebagai petani. Di tengah pandemi ketahanan pertanian tidak diragukan lagi kalau dibanding sektor industri maupun pariwisata.
“Sektor pertanian mohon untuk diperhatikan dengan saksama, serta dijadikan skala prioritas pembangunan untuk mewujudkan pertanian tangguh di Bojonegoro. Kebutuhan fiskal yang tinggi sudah pasti diduduki Provinsi Jatim, kemudian disusul Kabupaten Bojonegoro, Surabaya, dan Sidoarjo. Kita semua bangga dengan Bojonegoro pasalnya kemampuan fiskal yang tinggi,” ungkap Mohammad Yasin.
Sementara itu, saat memberi arahan kepada para peserta musrenbangkab, Bupati Bojonegoro Dr. Hj. Anna Mu’awanah menegaskan pentingnya musrenbangkab kali ini, menurutnya forum musrenbang ada dalam setiap tataran, mulai tataran desa hingga tataran nasional. Hal ini dilakukan guna menyerap partisipasi masyarakat dalam segala sektor pembangunan.
“Perlu sekali untuk menyelaraskan agar tercipta harmoni serta penguatan kebijakan musrenbangnas, musrenbang provinsi, hingga musrenbang tingkat dua,” ucap Bupati Bojonegoro.
Di dunia yang serba digital, semua dituntut untuk membangun sumber daya manusia yang mumpuni, untuk itu Pemkab Bojonegoro telah menyiapkan konsep transparansi digital pasca-menggenjot bidang infrastruktur fisik.
“Transformasi digital di segala leading sector perlu kami tingkatkan,” tegas Bupati Bojonegoro.
Bupati Bojonegoro juga sangat yakin untuk meningkatkan IPM salah satunya dengan melakukan transformasi digital, perlu peran dari tingkat pemdes, camat, OPD, forkopimda untuk mendukung transformasi ini.
“Di samping itu penting juga melakukan pengawalan hasil-hasil musrenbang dari desa hingga kabupaten,” pungkasnya.
Masih dalam agenda yang sama, Kepala Bappeda Kabupaten Bojonegoro Anwar Mukhtadlo mengatakan, maksud dan tujuan diadakannya musrenbangkab adalah untuk menyempurnakan rencana RKPD Kabupaten Bojonegoro Tahun 2023, berdasarkan rumusan rancangan rencana kerja (renja) hasil forum perangkat daerah.
Selain itu, lanjutnya, lewat musrenbangkab ini dilakukan analisis prioritas program atau kegiatan yang diusulkan pembiayaannya melalui APBD kabupaten, ABPD provinsi, maupun APBN.
Hasil kegiatan ini, lanjut Anwar Mukhtadlo, adalah untuk mendapatkan kesepakatan tentang rumusan akhir rencana RKPD dan rancangan renja perangkat daerah pada program-program prioritas.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian tahapan perencanaan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Mulai dari pelaksanaan musrenbang RKPD desa, musrenbang kecamatan, forum konsultasi publik ranwal RKPD, serta sentralisasi usulan kegiatan prioritas hasil musrenbang kecamatan,” tukasnya. (han/zar)