GRESIK, Berita Utama- Kondisi bangunan Puskesmas Kepatihan Kecamatan Menganti yang atapnya bocor mengakibatkan banjir sampai masuk ke ruangan, mendapat sorotan tajam dari kalangan DPRD Gresik. Sebab, Pemkab Gresik melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) tidak menganggarkan rehabilitasi atau perbaikan dalam APBD Gresik.
“Sebenarnya, pernah dianggarkan dalam APBD, tetapi tidak direalisasikan. Anggarannya di drop,”ungkap Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik, Abdullah Hamdi dengan nada serius, Rabu (10/05/2023).
Untuk itu, legislator yang mewakili daerah pemilihan (Dapil) Kecamatan Menganti – Kedamean tersebut mendesak agar anggaran perbaikan dimasukkan dalam APBD Gresik 2024, bahkan diharapkan bisa dimasukkan ke dalam pembahasan perubahan APBD (P-APBD) 2023 nanti.
“Bappeda dan Ketua Tim Anggaran (Timang) Pemkab Gresik, saya harapkan bisa memprioritaskan anggaran untuk perbaikan Puskesmas Kepatihan,”tegas dia.
Dicontohkan ketika hujan lebat, halaman parkir tergenang air hingga ke tempat parkir ambulan. Bahkan, banjir masuk ke ruang IGD. Kondisi tersebut sangat mengganggu pelayanan kepada masyarakat. Kondisi tersebut sudah beberapa kali setiap hujan lebat.
Apalagi, bangunan dan lahan Puskesmas Kepatihan lebih rendah daripada jalan raya.
Abdullah Hamdi juga berharap Komisi IV DPRD Gresik yang menjadi mitra kerja Dinas Kesehatan (Dinkes) agar merekomendasikan anggaran pembangunan Puskesmas Kepatihan menjadi prioritas.
“Saya akan kawal dalam pembahasan anggaran nanti,”imbuh dia.
Politisi PKB tersebut mengaku tak ada alasan bagi Pemkab Gresik tak memperbaiki Puskesmas Kepatihan. Sebab, status tanah Puskesmas Menganti juga sudah jelas. Menurutnya, ada dua pembangunan fasilitas public yang diharapkan oleh masyarakat Menganti. Yakni, rehabilitasi kantor Kecamatan Menganti dan Puskesmas Kepatihan. “Kalau rehabilitasi kantor Kecamatan Menganti sudah masuk dalam APBD Gresik tahun 2023 meskipun belum muncul dalam penayangan di lpse (layanan pengadaan secara elektronik-red) Gresik,”tandas dia.
Komentar telah ditutup.