NASIONAL – Beritautama.co – Angka kasus covid 19 terus Naik di tanah air, merebahnya varian omicron menambah luasnya penularan sejak awal tahun 2022.
Dominas varian omicron menurut Data Kementrian Kesehatan kasus covid 19 naik 8.077.
Dalam situasi tersebuk Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mendesak untuk menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), dikarenakan sudah banyak dari siswa dan guru terpapar covid, bahkan di jakarta 90 Sekolah menghentikan PTM karna kasus covid. Desakan itu tidak semua memiliki kesepahaman yang sama, sehinga PTM tetap bejalan.
Mengutip dari Liputan6 Pandu riono Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) mengangap PTM tidak perlu di hentikan, dikarenakan tidak memiliki korelasi antara kasus covid dan PTM, dan lumrah kalau hanya ada satu atau dua.
“Belum ada klaster sekolah, jangan ngusulin yang enggak-enggak, termasuk organisasi profesi itu nggak punya dasar sama sekali, nggak punya data, orang pintar gak punya akal sehat. Seharusnya main data, kalau mau mengusulkan itu harus berdasarkan data,” (Tegas Pandu).
Pandu Riono menambahkan bahwa PTM tidak bisa di hapus namun bisa di kurangi dengan catatan Sekolah di wilayah PTM PPKM level 3 sampai 4 dengan prosentase pengurangan 50%.
Selanjutnya Sebelum PTM di laksanakan banyak anak anak yang sudah terinfeksi, maka karna itu pemerintah tidak hanya menyuruh untuk mejalankan PTM saja namun juga dengan melakukan vaksinasi kemudian prokesya di tingkatkan, agar anak anak tetap bisa belajar.
“Jadi, nanti kalau ada pandemi lagi ketika mereka dewasa, mereka sudah tahu apa yang harus mereka lakukan. Pandemi ini bukan pandemi yang terakhir, akan ada lagi pandemi, akan lebih singkat. Dulu kan 100 tahun yang lalu, ada kemungkinan nanti akan lebih cepat, 30 tahun atau 50 tahun lagi, karena alam kita sudah rusak,” tandas Pandu Riono (27/02/2022).