GRESIK, Berita Utama – Banjir yang melanda di sejumlah wilayah di Gresik membuat aktivitas warga desa terganggu. Apalagi, beberapa desa diantaranya terdapat area persawahan atau tambak di samping kanan – kiri jalan desa. Hal ini tentu membahayakan bagi warga yang melintas.
Seperti di Desa Pandu, Kecamatan Cerme, yang membuat warga harus dibantu oleh perahu karet milik BPBD Gresik untuk menjalani aktivitasnya. Di mana, jalan Dusun Pandu masih tergenang air setinggi 10-15 cm sepanjang 100 meter.
“Masih kita siagakan (perahu karet-red). Tapi sekarang sudah mulai surut,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik Driatmiko Herlambang kepada beritautama.co, Rabu (21/02/2024).
Miko sapaan akrabnya, mencatat update kondisi banjir terkini masih merendam empat desa di Kecamatan Cerme, satu desa di Kecamatan Menganti, dan satu Desa di Kecamatan Kebomas.
“Di Desa Dadapkuning dan Guranganyar Kecamatan Cerme sudah surut semuanya,” tambah dia.
Saat ini, sambung dia, banjir di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme masih merendam jalan raya setinggi 10-30 cm sepanjang 500 meter. Selain itu, jalan lingkungan sepanjang 300 meter, 40 rumah warga, SDN Morowudi, Tempat Pemakaman Umum, 25 hektar persawahan, dan 50 hektar tambak.
Banjir juga masih merendam Jalan Poros Desa Iker-Iker Geger, Kecamatan Cerme sepanjang 300 meter. Serta jalan lingkungan setinggi 10-20 cm sepanjang 200 meter, dan 8 rumah warga dengan tinggi air 5-10 cm.
Di Desa Dungus, banjir masih merendam wilayah tersebut dengan kedalaman air rata-rata 10-65 cm. Diantara yang terdampak yakni, Jalan Poros Desa sepanjang 650 meter, jalan lingkungan sepanjang 500 meter, 85 rumah warga, 60 hektar sawah dan tambak. Selain itu, Mushalla, TK, Makam Dusun Kendal, dan Makam umum Dusun Dungus Kidul.
Di Desa Boboh, Kecamatan Menganti, banjir masih merendam jalan lingkungan sepanjang 50 meter dengan tinggi air 5-10 cm, dan sebanyak 5 rumah warga. Sementara itu, banjir juga masih merendam tambak di Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas.
“Genangan jalan raya Boboh – Gantang sudah surut,” ujar dia.
BPBD Gresik terus menyiagakan personil di wilayah terdampak, sekaligus berkoordinasi dengan Forkopimcam, Pemerintah Desa, DPUTR Gresik, Damkar Gresik, Dinkes Gresik, dan BBWS Bengawan Solo. Termasuk memantau perkembangan Tinggi Muka Air (TMA) Kali Lamong.
“BBWS Bengawan Solo melakukan penyedotan air di Desa Morowudi, DPUTR melakukan penyedotan air di Desa Boboh, dan juga kita beri bantuan logistik,” tandasnya.
Komentar telah ditutup.