GRESIK, Berita Utama– Ratusan warga yang antre akan menukar uang baru melalui mobil kas keliling Bank Indonesia (BI) area Terminal Bunder harus menahan kecewa. Sebab, penukaran terpaksa dibatalkan, Selasa (11/04/2023).
Pemicunya, sesama warga yang antri serta petugas Trans Jatim bersitegang yang menyebabkan ricuh. Apalagi,tidak ada petugas keamanan Polres Gresik, maupun Kodim 0817, Dishub Gresik, dalam kegiatan tersebut.
Awalnya, beberapa warga datang ke area terminal Bunder untuk menanyakan tentang informasi penukaran uang baru. Mereka langsung mendatangi kantor pelayanan Trans Jatim. Sebab warga mengetahui informasi tersebut dari media sosial Trans Jatim.
Dalam pamflet yang tersebar di media sosial IG Trans Jatim. Kegiatan penukaran uang baru, digelar oleh Dishub Jatim bekerja sama dengan Bank Indonesia di Area Terminal Bunder, Gresik. Syarat membawa KTP, penukaran dimulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 13. 00 WIB dan satu orang maksimal menukar satu paket uang baru berupa pecahan Rp 20 ribu, 10 ribu, 5 ribu, dan 1 ribu, total Rp 3,8 juta dengan kouta 200 paket.
Namun petugas Trans Jatim juga tidak mengetahui mekanisme penukaran uang baru itu. Kendati demikian, pihak Tran Jatim merekomendasikan membuat nomer antrian secara manual dari kertas dan dilakukan stempel oleh pihak Trans Jatim. Tujuannya agar nantinya tertib.
“Ternyata sudah batal karena warga yang tidak mendapatkan nomer antrean ngotot mau dilayani,” ungkap Ivo (30) salah satu warga dengan nada kecewa.
Ketika mobil keliling milik Bank Indonesia tiba di Terminal Bunder Gresik. Ratusan masyarakat langsung menyerbu angkutan yang diawasi Tim Keamanan Brimob Jatim.
“Banyak tidak dapat nomer antrian komplain ke petugas. Karena antrean sudah mencapai batas kouta yang disediakan oleh pihak BI. Yakni, 200 kouta paket,” ujar Asmaul Husnah (40) warga lainnya yang datang di terminal Bunder.
Seharusnya, kata dia, ada koordinasi antara pihak Dishub Jatim sebagai penyelenggara, dengan pihak Dishub Gresik sebagai yang punya wilayah.
Bharatu Tri Sutrisno selaku Tim Keamanan mengatakan, kegiatan penukaran uang di terminal diputuskan batal.
“Ada warga yang sudah dapat nomer antrian tapi tidak pihak yang tanggungjawab. Baik Dishub maupun Trans Jatim. Lalu warga juga banyak protes karena antrian tersebut dibuat sendiri, dan memang dari pihak BI tidak menggunakan sistem nomer antrean,”pungkas dia.
Komentar telah ditutup.