GRESIK, Berita Utama– Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE) di Kecamatan Manyar adalah bagian penting dari hilirisasi yang dicanangkan pemerintah.
“Saat ini kita harus membangun hilirisasi. Dahulu kita hanya mengirimkan barang mentah, saat ini kita bisa mengolahnya di dalam negeri dan memberikan nilai tambah buat bangsa kita sendiri,” kata Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) RI Afriansyah Noor meninjau proses pembangunan smelter PTFI didampingi Wakil Presiden Direktur PTFI Jenpino Ngabdi, kemarin.
Wamenaker RI Afriansyah Noor ketika berdialog dengan perwakilan karyawan smelter PTFI juga mengajak para pekerja bekerja dengan optimal sehingga turut berperan mendukung suksesnya program hilirisasi.
“Harapannya smelter PTFI bisa berproduksi dengan baik dan bisa menjadi contoh baik bagi smelter perusahaan lain. Mewujudkan sistem perusahaan yg baik dan sistem menajerial perusahaan yang baik,” katanya.
Afriansyah menitip pesan kepada pekerja agar selalu menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat menurunkan angka kecelakaan kerja sesuai dengan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Sedangkan Wakil Presiden Direktur PTFI Jenpino Ngabdi mengatakan pembangunan smelter PTFI saat ini sudah sesuai dengan target. Pihaknya optimis Smelter PTFI akan selesai tepat waktu hingga kapasitas produksi penuh pada Desember 2024.
Smelter tembaga dengan Design Single Line terbesar di dunia ini memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.
Jenpino menambahkan keberadaan Smelter PTFI juga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur melalui penyerapan tenaga kerja.
Komentar telah ditutup.