GRESIK- beritautama.co- Seluruh stakeholder diminta lebih gencar mengedukasi penanganan pada daerah atau titik fokus perbaikan gizi dan penanganan permasalahan stunting.
“Perbaikan gizi dan pola asuh merupakan Variabel penting pendorong dalam penanganan permasalahan Stunting di Kabupaten Gresik,” ungkap Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dalam workshop Bangga Kencana Bagi Mitra Kerja, Sabtu (30/7/2022).
Ditambahkan, semua harus fokus dalam menurunkan angka stunting dengan komitmen bersama dalam peningkatan peran aktif organisasi perangkat daerah (OPD) didukung dengan data yang valid sebagai arah kebijakan Pemkab Gresik.
“Basis data harus menjadi acuan dalam mengurai dan menuntaskan masalah stunting dan sebagai tindak lanjut penanganan dengan berbagai langkah,” tegas dia..
Ada 10 kecamatan yang harus diprioritaskan sebagai locus penanganan stunting. Dan harus diterapkan dari desa agar rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDes) harus benar-benar terpotret dan bergerak massif. Yakni, Kecamatan Dukun, Ujung Pangkah, Sidayu, Kebomas, Driyorejo, Wringinanom, Kedamean, Menganti, Cerme, dan Duduk Sampeyan.
“Kita harus bergerak dan bertindak cepat pada 10 lokus Daereh tersebut,” cetusnya.
Gus Yani juga menyinggung Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) serta Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) berkolaborasi dengan OPD lain untuk berperan memberikan informasi kepada masyarakat sebagai kebijakan publik bahwa pemerintah serius terhadap kasus stunting.
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) juga diminta memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus dan difabel untuk mendapatkan pekerjaan sinergitas dengan sekolah luar biasa (SLB).
“Koneksi antar OPD harus jalan dengan inovasi pencegahan dan penindakan bahwa dalam menurunkan angka stunting harus terus dilakukan dan secara serius,” Tutup Bupati Gresik Gus Yani.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman dalam laporannya menyampaikan Program Bangga Kencana merupakan salah satu program dari BKKBN yang berfokus untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas di Indonesia.
“Melalui pelaksanaan kegiatan ini, secara konsisten senantiasa untuk bersinergi dengan pihak pemerintah, dalam upaya untuk membentuk keluarga yang berkualitas dan membangun generasi bangsa Indonesia yang hebat di masa kini dan masa yang akan datang,” paparnya.
Kasus Stunting yang terbilang tinggi di Indonesia saat ini, akan menjadi salah satu tantangan terbesar dalam wujudkan keluarga berkualitas di Indonesia. Tentunya dinas KBPPPA tidak bisa mengatasi kasus ini sendiri tanpa melibatkan peran serta mitra kerja.
“Maka dari itu dalam workshop Bangga Kencana bagi mitra kerja hari ini salah satu ikhtiar kita dalam upaya pencegahan Stunting yang bekerjasama dengan seluruh elemen pemerintah dan masyarakat,” pungkasnya.