GRESIK, Berita Utama – Biaya pendidikan di Kabupaten Gresik masih sangat tinggi bukan isapan jempol. Buktinya, wali murid menggeruduk UPT SD Negeri 19 Gresik, Senin (31/07/2023). Mereka protes karena siswa diwajibkan membeli buku di sekolah.
Salah satu wali murid, Nur (38) kepada awak media mengaku kaget karena pembayaran buku paket yang besar. Padahal, saat pendaftaran masuk sekolah tidak dipungut biaya sepeserpun.
“Tahun ini, kelas 1 dibebankan biaya sebesar Rp 1.093.000. Itu juga ada paketnya,” ujarnya.
Rinciannya, paket 1 yang terdiri meliputi atribut, seragam, kerudung, buku halus, buku tulis seharga Rp 400.000. Kemudian, paket 2 seharga Rp 130.000, dan Paket 3 seharga Rp 563.000.
Dia juga mengeluarkan tidak adanya transparansi yang diinformasikan dari pihak sekolahan. Hal ini membuat para wali murid menjadi penasaran karena belum ada kejelasan.
“Ya gimana, gak ada transparansi. Harga per bukunya saja diatas Rp 50.000, sedang kebutuhan anak kemudian rumah tangga sedang naik-naiknya,” imbuh dia.
Wali murid protes karena pihak sekolah tiba-tiba menyuruh para wali siswa untuk segera melunasi pembayaran buku paket.
“Awalnya, boleh dicicil selama setahun. Namun tiba-tiba saat bukunya datang disuruh melunasi secepatnya,” tukas dia.
Kewajiban pembayaran buku merdeka belajar untuk kelas 1 sebesar Rp 563.000, kelas 2 sebesar Rp 606.000, kelas 3 sebesar Rp 500.000, kemudian kelas 4 sebesar Rp 812.000, kelas 5 sebesar Rp 843.000, dan kelas 6 sebesar Rp 583.000.
Terpisah, Kepala Sekolah UPT SD Negeri 19 Gresik Naniek Mariawatie kepada awak media kalau pihaknya mewajibkan wali murid untuk membeli buku paket.
“Tidak wajib beli, termasuk seragam. Tapi ada beberapa buku yang memang hanya ada di sekolah. Ada juga yang kami pinjami, ini hanya miss komunikasi,” cetus dia.
Pihaknya juga tidak mewajibkan kepada seluruh jenjang kelas untuk membeli buku paket kurikulum merdeka.
“Di sini hanya kelas 1, 2, 4, dan 6,” pungkas dia.
Komentar telah ditutup.