GRESIK, Berita Utama– Sebanyak 75 siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 37 Gresik, akhirnya mulai masuk sekolah dengan mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS)tahun ajaran 2025/2026 yang dibuka oleh Bupati dan Wakil Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Asluchul Alif, Senin (04/08/2025)
Keduanya menyambut para siswa, yang berasal dari keluarga prasejahtera kategori desil 1 dan 2 yang datang bersama orang tuanya ambil membawa bekal seperti baju ganti.
Dalam pembukaan juga dihadiri Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Agus Zainal Arifin di gedung sementara eks UPT SMPN 3 Sidayu tersebut.
Gedung tersebut baru saja rampung direnovasi untuk menjadi tempat belajar sekaligus asrama sementara. Nantinya, dipindahkan ke bangunan permanen di Desa Mriyunan, Kecamatan Sidayu yang masih dalam tahap pembangunan.
Dalam sambutannya, Bupati Fandi Akhmad Yani meminta guru yang mengajar di SRMA 37 Gresik agar bersabar dalam membimbing siswa-siswi yang belajar disana.
“Buat mereka kerasan dan betah di tahun pertama ini. Di tahun kedua dan ketiga, baru digas. Yang penting kerasan dulu,”ujar Bupati Yani dalam sambutannya.
Ditegaskan bahwa pemerintah daerah telah mempersiapkan sekolah ini dalam waktu enam bulan. Apalagi SRMA 37 Gresik merupakan bagian dari program prioritas nasional yang ditujukan untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan berasrama.
Pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan lembaga bimbingan belajar Ruang Guru untuk penguatan akademik siswa, terutama dalam bidang Matematika dan Bahasa Inggris.
“Kami ingin lulusan Sekolah Rakyat bisa tembus universitas ternama, baik nasional maupun internasional,” ujar Bupati Yani dengan nada optimistis.
Di balik semangat perubahan itu, Bupati Yani juga menitipkan pesan penting kepada orang tua siswa yang meminta agar putra-putrinya yang bersekolah di SRMA 37 diberikan ruang kemandirian.
“Jangan satu minggu sekali dijenguk. Biarkan mereka tumbuh mandiri di sekolah ini,” pintanya.
Sekolah Rakyat ini dirancang untuk menjadi batu loncatan bagi anak-anak dari keluarga miskin agar memiliki daya saing lebih baik di masa depan. Pemerintah berharap, dengan dukungan pendidikan bermutu dan pola hidup berasrama, siswa-siswa SRMA 37 Gresik dapat menjadi agen perubahan di komunitas asal mereka.
Bupati dan Wabup Gresik bersama Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Agus Zainal Arifin juga menyusuri ruang-ruang kelas sembari menyapa dan menanyai langsung cita-cita siswa. Terdengar cita-cita para siswa beraneka ragam, ada yang ingin jadi Polwan, TNI, pengusaha hingga musisi.
Komentar telah ditutup.