GRESIK- Beritautama.co- Sebanyak 87 sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Gresik ditetapkan sebagai sekolah penggerak sehingga mutu pendidikan di Kabupaten Gresik akan semakin berkembang secara bertahap. Program sekolah penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila
Dari dua tahap seleksi, baru 87 sekolah yang lolos. Di tahap pertama, ada 40 sekolah dinyatakan lolos sebagai sekolah penggerak. Terakhir, 47 sekolah dinyatakan lolos. Rinciannya, 21 sekolah dasar (SD), 6 sekolah menengah pertama (SMP), dan 20 taman kanak-kanak (TK).
Menurut Kepala Disdik Gresik S Hariyanto kepada awak media, Minggu (27/02/2022) mengatakan, sekolah yang ditetapkan sebagai sekolah penggerak melalui seleksi. Sedangkan yang menjadi obyek seleksi adalah kepala sekolahnya.
Menurutnya, ada sejumlah point yang menjadi fokus seleksi itu, yakni administratif, mengajar, wawancara, kepala sekolah visioner, hingga memiliki etos kerja tinggi.
“Dari status sekolah penggerak ini diharapka mampu menggerakan stakeholder yang ada di dalam lingkungan sekolah, sehingga pembelajaran ke depan lebih maju,” ucapnya.
Pihaknya berharap, dengan bertambahnya 47 sekolah penggerak baru ini mampu mendorong sekolah lain agar bisa lolos. Sebab tidak semua sekolah dinyatakan lolos dalam seleksi ini.
Hariyanto menyebut, target dari sekolah penggerak ini akan dicapai 3-4 tahun ke depan.
Program sekolah penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi yaki literasi dan numerasi dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul melalui kepala sekolah dan guru.
Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.
Ada lima intervensi yang sudah ditentukan. Diantaranya, peninggkatan kapasitas SDM, baik guru, kepala sekolah, hingga pengawas, kemudian pendampingan asimetris, diajari merencanakan berbasis data, diajari pembajaran paradigma baru, dan tentunya digitalisasi sekolah.
“Program Ini merupakan katalisator percepatan hasil belajar. Hasilnya tetap meningkatkan mutu pendidikan dengan melihat belajar siswa secara holistik,” tandas dia.
Haryanto juga mengaku sudah banyak yang telah dilakukan dalam pembenahan di Disdik Gresik. Seperti pengisian 127 kepala sekolah untuk SDN dan 7 kepala sekolah di SMP.
“ Kita sudah selesaikan semua. Kepala sekolah juga sudah mengikuti diklat,”pungkas dia.
Komentar telah ditutup.