GRESIK, Berita Utama – Ribuan warga tumplek blek memadati Kelurahan Pekauman, Kecamatan Gresik untuk meramaikan Tradisi Hari Raya Kupatan yang sudah berlangsung secara turun temurun. Berbeda dengan kampung lain, puncak lebaran di Pekauman yang letaknya di sebelah Masjid Jami’ Gresik dan depan Alon-Alon Gresik justru di tanggal 8 Syawal atau setelah 7 hari menjalankan puasa Syawal.
Setiap rumah menyediakan ketupat dengan lauk pauk dan sayuran sesuai selera warga. Misalnya, lontong sayur, lontong cap go meh, opor ayam, gulai ubus, lepet, dan bakso. Dan semua masyarakat umum dipersilahkan untuk menikmati hidangan.
Dian Faridah (31) salah satu warga RT 04 RW 01 Kelurahan Pekamuan, mengungkapkan bahwa, tradisi ini sudah ada sejak dia masih kecil hingga saat ini.
“Sudah ada sejak saya kecil dulu. Dari tahun ke tahun kian ramai dan meriah. Misal nambah pernak-pernik panggung. Ditambah sound di masing-masing panggung yang tersebar di seluruh tujuh RT yang ada,” ujar dia kepada beritautama.co, Sabtu malam (29/04/2023).
Dia beserta warga setempat selalu melakukan berbagai inovasi dalam memoles kegiatan yang dilakukan saat H+8 setelah Hari Raya IdulFitri.
“Hari H Idulfitri kita lebaran. Sehari setelah itu, kita puasa Syawal sampai H+7. Lalu pada besoknya, kita adakan riyoyo,” imbuh dia.
Sementara itu, Camat Gresik Arip Wicaksono yang hadir membaur dengan warga berharap agar tradisi Hari Raya Kupatan ini terus dilestarikan.
“Mudah-mudahan tradisi ini bisa dipertahankan, ini tradisi luhur leluhur kita. Sehingga warga Kelurahan Pekauman mendapatkan rezeki yang barokah, dengan warganya yang sholeh dan sholehah,” cetus dia.
Komentar telah ditutup.