GRESIK- Beritautama.co– Penataan kawasan heritage yang anggarannya berasal dari APBN terus berlanjut. Setelah Kampung Pecinan yang disulap bernuansa Tionghoa, penata pedestrian di sejumlah ruas jalan disekitar kawasan tersebut. Pekerja terlihat mulai melakukan aktivitasnya, Rabu (02/02) .
Seperti di Jalan Setia Budi, terdapat alat beckho sedang mengeruk bagian tengah jalan tersebut. Pengerukan tersebut nantinya untuk decking beton sebagai wadah jaringan utilitas di jalan tersebut. Namun, berdasarkan inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Sekertaris Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi, ternyata ada kendala.
“Soal decking beton ini, Pemkab Gresik perlu koordinasi lagi dengan pusat. Karena ukuran decking beton dari pusat tidak bisa mencakup semua utilitas. Terutama PLN yang butuh decking beton dengan lebar 2×2 meter,” ucapnya.
Ditambahkan politisi PKB ini, pekerjaan lanjutan revitalisasi kawasan heritage termasuk bagus. Dengan total anggaran dari APBN senilai Rp 30 miliar, benar-benar akan menyulap kawasan heritage menjadi lebih bagus.
Selain di Jalan Setia Budi, revitalisasi juga berlanjut di Jalan AKS Tubun hingga Jalan KH Zubair. Puluhan truk berjejeran mengangkut material. Sejumlah pekerja pun terlihat sedang mengerjakan area median jalan. Area yang akan digunakan untuk pedestrian itu sudah rata dengan tanah.
Terpisah, Kepala Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Permukiman (CK PKP) Gresik, Ida Lailatus Sa’diyah kepada wartawan mengatakan, pihaknya masih melihat dulu utilitas di sekitar ada apa saja untuk menentukan decking beton. Nantinya, pihaknya akan mengupayakan bahwa utilitas yang saat ini berada di atas bisa tertanam di bawah semua.
“Selain tujuh ruas jalan itu dipercantik, utilitas yang ada di atas semuanya nanti tertanam di bawah tanah. Tidak ada lagi pemandangan kabel di atas,” ucapnya.
Terkait pekerjaan yang dimulai, Ida menyebut masih tahap awal dimana masih mempersiapkan drainase. Nantinya, diatas drainase itu akan dijadikan pedestrian yang menyesuaikan etnis setempat.
Seperti di Jalan Setya Budi dan Jalan AKS Tubun pedestrian berkonsep Tionghoa, Jalan KH Zubair, Jalan Maulana Malik Ibrahim, hingga Jalan KH Agus Salim berkonsep etnis Arab.
“Ini kami masih menyusun untuk penyesuaian pedestriannya, baik berupa paving maupun ornamennya nanti. Semoga Agustus sesuai kontrak bisa selesai,” pungkas dia. (eby)