GRESIK, Berita Utama – Pecah daerah pemilhan (dapil) bakal berimbas dengan pertarungan sengit antar calon legislatif (caleg) pada Pemilu 2024 di Kabupaten Gresik . Sebab, selain petahana, para petarung wajah baru atau nwcomers yang diusung masing-masing partai politik (Parpol) untuk memperebutkan 50 kursi DPRD Gresik terus bermunculan. Mulai tokoh masyarakat, hingga kalangan millenial.
Kendati belum secara resmi ditetapkan sebagai Daftar Calon Tetap (DCT) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gresik, para calon kontestan wajah baru tersebut sudah mulai tancap gas bergeriliya di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing. Baik calon DPRD kabupaten, DPRD provinsi, DPR RI, bahkan DPD RI.
Tak hanya menyapa warga dengan beragam cara maupun kegiatan, seperangkat atribut alat peraga kampanye (APK) dengan berbagai ukuran juga mulai banyak ditemukan nampang di pinggir jalan. Beberapa bakal calon legislatif (Bacaleg) bahkan ada yang memakai papan reklame sebagai media sosialisasi kepada masyarakat.
Pengamatan beritautama.co, hampir di seluruh dapil terisi figur-figur bacaleg wajah baru yang didominasi kalangan muda. Bukan tidak mungkin, mereka juga memiliki potensi besar bisa menduduki kursi legislatif dan menggeser para incumbent yang saat ini masih duduk di kursi wakil rakyat.
Program Manager Lembaga Survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) Bagus Balghi mengatakan, rilis terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pemilih dari kalangan muda berusia 17 hingga 35 tahun pada pemilu 2024 diperkirakan mencapai 60 persen. Karena itu, wajar saja jika partai politik saat ini berlomba-lomba menjaring bacaleg baru yang potensial khususnya dari kalangan muda.
“Jadi karena pemilih pada pemilu 2024 kalangan muda mulai usia 17 hingga 35 tahun sangat mendominasi, maka partai politik saat ini juga tengah mengatur strategi mengambil hati pemilih dari kalangan muda,” kata Bagus kepada beritautama.co, Jum’at (10/02/2023)
Bacaleg wajah baru, lanjut Bagus, juga punya potensi besar untuk merebut perolehan suara pemilih/masyarakat. Apalagi, kalangan muda cenderung lebih memiliki ide-ide maupun gagasan yang lebih segar, baik dalam metode strategi politik, maupun membuat perubahan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat jika nantinya mereka duduk di kursi parlemen.
“Sekarang kan banyak metode yang bisa dipakai dalam berpolitik, jadi tidak hanya model konvensional mengumpulkan banyak orang. Tetapi juga bisa melalui media sosial. Nah, model itu sekarang juga relevan, apalagi pengguna medsos lebih banyak kalangan muda. Kalau seperti itu, maka para caleg kalangan muda juga punya potensi untuk bisa lolos merebut kursi parlemen,” beber dia.
Alumnus Ilmu Politik FISIP UNAIR Surabaya itu lantas memprediksi, dinamika politik pemilihan legislatif (Pileg) 2024 di Kabupaten Gresik yang terus berjalan saat ini bisa jadi wajah baru dari kalangan muda bisa mengisi kursi parlemen atau DPRD Gresik sebanyak 10 sampai 15 persen.
“Kalau melihat dinamika saat ini, serta melihat figur-figur baru khususnya dari kalangan muda dari masing-masing partai politik, saya kira 10 sampai 15 persen bacaleg kalangan muda wajah baru yang bisa lolos duduk di kursi parlemen itu sudah sangat bagus,” jelas pria asal Kecamatan Kebomas itu.
Untuk diketahui, terdapat 9 dapil pada kontestasi Pileg 2024 di Kabupaten Gresik mendatang. Hal ini tertuang dalam PKPU RI nomor 6 tahun 2023 tentang daerah pemilihan dan alokasi kursi anggota dewan perwakilan rakyat, dewan perwakilan rakyat daerah provinsi, dan dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten/kota dalam pemilihan umum 2024.
Sembilan dapil tersebut meliputi Dapil 1 (Kecamatan Gresik-Kebomas) dengan alokasi 7 kursi, Dapil 2 (Duduksampeyan-Cerme) 5 kursi, Dapil 3 (Kecamatan Kedamean-Menganti) 7 kursi, Dapil 4 (Wringinanom-Driyorejo) 7 kursi, Dapil 5 (Balongpanggang-Benjeng) 5 kursi, Dapil 6 (Dukun-Panceng) 5 kursi, Dapil 7 (Ujungpangkah – Ssidayu) 4 kursi, Dapil 8 (Sangkapura-Tambak) 3 kursi, dan Dapil 9 (Manyar-Bungah) 7 kursi.
Komentar telah ditutup.