GRESIK- beritautama.co- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengunjungi peternak sapi di Desa Sembung Kecamatan Wringinanom, Selasa (10/05/2022). Mentan didampingi Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani (Gus Yani), Forkopimda Gresik serta Ditjen Peternakan dan Kesehatan hewan (PKH) juga menyidak ke salah satu peternakan sapi yang terinfeksi virus penyakit mulut dan kuku PKM.
Menurut Mentan Syahrul Yasin Limpo, terkait kasus PMK pada hewan mendadak mulai menyebar di Indonesia.
“PMK merupakan virus yang mendadak untuk Indonesia. Karena dari tahun 1990 dari seluruh negara di Asia, Indonesia merupakan negara yang terhindar dari virus PMK”, jelasnya.
Virus PMK ini merupakan virus yang berbahaya bagi hewan. Tapi dari hasil penelitian Kementan bahwa virus PMK yang menyebar di Indonesia merupakan virus PMK yang paling ringan.
“Dari hasil tes kami, tingkat kematian hewan yang diakibatkan virus ini terbilang cukup rendah”, imbuh Mentan.
Sedangkan pemilik peternakan sapi, Choirul Anam mengaku, virus ini sangat merugikan para peternak,
“Hampir sapi di desa ini terpaksa harus disembelih karena terinfeksi virus tersebut. Sapi saya yang semula berjumlah 40 lebih pun hari ini tinggal 37 ekor, dan itupun terinfeksi PKM seluruhnya”, jlentrehnya.
Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani mengaku d telah merapatkan hal ini bersama Gubernur Jatim, Ditjen Kementan dan beberapa Bupati yang juga terdampak virus tersebut di wilayahnya (Lamongan, Mojokerto dan Sidoarjo),
“Karena ini virus, sementara kita berikan suplemen dan vitamin sambil menunggu vaksin dari kementrian pertanian,” jelasnya.
Untuk penanganan PMK di Kabupaten Gresik, Gus Yani mengintruksikan kepada para Camat untuk mendata berapa jumlah hewan yang sehat dan sakit akibat virus PMK,
“Kami menugaskan Camat untuk memberikan data yang terukur dan valid terkait kondisi hewan ternak diwilayahnya dan untuk pasar hewan sementara kami tutup, untuk dibukanya menunggu arahan dari mentri pertanian”, imbuhnya.
Dari data Ditjen peternakan dan kesehatan hewan (PKH) bahwa untuk tingkat kematian akibat virus PMK hanya 1,1% dari jumlah hewan yang terjangkit virus tersebut,
“Untuk di Kabupaten Gresik ada 200 ekor hewan yang terdampak virus tersebut, 4 ekor mati dan 12 ekor sembuh”, pungkas Dirjen PKH Kementan Nasrullah.