GRESIK, Berita Utama– Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Ibnu Sina menjadi turun sebagai imbas dari 144 jenis penyakit yang tak bisa langsung dirujuk ke rumah sakit bagi peserta BPJS Kesehatan. Tetapi, harus melalui fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di Puskesmas. Hal tersebut terungkap ketika rombongan Komisi IV DPRD Gresik melakukan sidak ke RSUD Ibnu Sina.
“Antrian pasien di IGD RSUD Ibnu Sina sudah tidak panjang lagi seperti dulu ketika menunggu mendapatkan bed. Sekarang, kalau ada pasien yang antri di IGD, tiga jam sudah ada bed yang tersedia,”ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Gresik, Pondra Priyo Utomo setelah sidak ke RSUD Ibnu Sina, Senin (13/10/2025)
Diakui politisi PKB ini, rombongan Komisi IV mendapat sambatan dari managemen RSUD Ibnu Sina kalau pendapatan dari rumah sakit milik daerah tersebut menurun imbas dari 144 jenis penyakit yang tak bisa langsung dirujuk ke RSUD Ibnu Sina bagi peserta BPJS Kesehatan.
“Imbasnya lumayan besar pada pendapatan dari RSUD Ibnu Sina,”tegas dia.
Sejatinya, sambung Pondra, RSUD Ibnu Sina telah membangun ruang rawat inap yang telah siap dioperasikan. Ada sekitar 60 fasilitas tempat tidur (TT) tambahan untuk melayani masyarakat. Sedangkan jumlah TT yang telah dimiliki RSUD Ibnu Sina mencapai ratusan.
“Ada yang menarik terkait obat. Sebab, RSUD Ibnu Sina mendapat harga lebih murah. Sehingga, banyak rumah sakit lain yang meminta informasi. Selain itu, tidak ada lagi antrian obat di RSUD Ibnu Sina bagi pasien,”ucap Pondra.
Untuk melayani pasien, RSUD Ibnu Sina memiliki sekitar 300 perawat dan 50 tenaga lainnya. Bahkan, sambung dia, Dirut RSUD Ibnu Sina dr Soni dihadapan rombongan Komisi IV menegaskan tidak menerima pegawai atau tenaga kerja ‘titipan’ dari pihak manapun.
“Karena sudah ada bagian untuk kepegawainnya. Jadi, Dirut RSUD Ibnu Sina mengaku tidak menerima titipan pegawai,”ucap dia.
Setelah dari RSUD Ibnu Sina, rombongan Komisi IV melakukan sidak ke Rumah Sakit Gresik Selatan (RSGS) yang telah dibangun Pemkab Gresik. Namun, masih banyak fasilitas yang belum lengkap untuk beroperasi maksimal.
“Di sini (RSGS-red) pegawainya diambilkan dari puskesmas sekitar,”pungkas dia.
Komentar telah ditutup.