GRESIK, Berita Utama- Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) memerintahkan mengurangi anggaran proyek infrastuktur kurang populis yang didanai APBD Gresik diganti program populis yang dibutuhkan masyarakat. Salah satunya, kebutuhan adanya palang pintu kereta api guna cegah kecelakaan.
Keseriusan Gus Yani diwujudkan dengan pemasangan palang pintu perlintasan kereta api di 7 titik yang tersebar di tiga kecamatan setelah dilakukan kajian pada tahun 2022.
“Kami sadar bahwa keselamatan masyarakat jauh lebih penting. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk berinisitif membuat palang pintu perlitasan kereta api di sejumlah titik,” kata Gus Yani, Selasa (04/04/2023).
Tujuh titik tersebut berada di Desa Sumari, Setrohadi, Tambak Rejo dan Tumapel yang berada diwilayah kecamatan Duduk Sampeyan. Kemudian Desa Padeg dan Jambu yang masuk wilayah kecamatan Cerme. Serta Desa Hendrosari di kecamatan Menganti..
Setelah 7 titik tuntas, lanjut Gus Yani, masih tersisa 3 titik lagi yang perlu dipasang palang perlintasan.
“Kita upayakan agar dapat dipasang juga palang pintu di tiga titik tersebut,” paparnya.
Sehari sebelumnya, Gus Yani ketika bincang santai dengan media di Gresik dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Gresik menceritakan, bahwa, kecelakaan akibat tak ada palang pintu menjadi atensi Polda Jatim.
“Semestinya, menjadi kewenangan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Tapi, KAI tak pernah mengajak diskusi. Padahal, kita bisa komunikasikan dengan baik. Silahkan datang ke kantor Bupati Gresik yang dekat dengan pintu tol Bunder dan kita terima dengan baik,”tandasnya.
Namun, pertimbangan keselamatan warganya yang lebih utama, Gus Yani memilih berinisiatif membangun palang pintu perlintasan KA tanpa menunggu dari KAI.
“Meskipun proyek ini (pembangunan palang pintu KA-red) kecil, tetapi populis. Seharusnya, lima tahun lalu, sudah tuntas masalah perlintasan ini,”cetus dia.
Gus Yani juga memerintahkan Sekda Gresik Ahmad Washil Miftahul Rahman untuk mengurangi proyek infrastruktur yang kurang populis. Salah satunya, rehabilitasi kantor kecamatan.
“Setahun, cukup dua saja kantor kecamatan yang direhabilitasi,”pungkas dia.
Komentar telah ditutup.