BOJONEGORO – Beritautama.co – Mendekati Bulan Suci Ramadan 1443 H, penumpang di Stasiun Bojonegoro mengalami kenaikan sampai 20 persen. Hal tersebut lantaran diberlakukannya perjalanan jauh tanpa menunjukkan hasil negatif Covid-19 atau swab antigen.
“Untuk pelanggan di Stasiun Bojonegoro mulai tanggal 10 Maret 2022, sudah ada peningkatan kurang lebih 20 persen,” ungkap Kepala Stasiun Bojonegoro Totok Kushendarto, Senin (28/03/2022).
Menurutnya, kenaikan tersebut disebabkan karena pemerintah sudah memperbolehkan perjalanan jauh tanpa harus menunjukkan hasil swab antigen maupun PCR, dengan ketentuan penumpang tersebut sudah melaksanakan vaksin lengkap. Hal tersebut tertuang dalam SE No. 25 Tahun 2022 yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan.
Totok Kushendarto memaparkan bahwa sejak 10 Maret penumpang mengalami kelonjakan hingga 20 persen, untuk hari biasa penumpang mencapai 800 orang dalam satu hari, meliputi 250 perjalanan jauh dan 550 perjalanan lokal.
“Sementara di saat wekeend (Sabtu dan Minggu), penumpang mencapai 1.200 orang dalam sehari, dengan rincian 400 perjalanan jauh dan 800 perjalanan lokal,” papar Totok Kushendarto.
Sementara ini, lanjut Totok Kushendarto, untuk persiapan menjelang Idulfitri belum ada peraturan terbaru. Tetapi, pihaknya memprediksi pasti akan mengalami kelonjakan penumpang pada dua atau satu minggu jelang lebaran.
“Kalau ada peningkatan penumpang pasti akan ada kabar bahwa ada kereta tambahan. Dan yang memutuskan penambahan kereta hanya dari pusat,” jelasnya.
Perlu diketahui, aktivitas di loket Stasiun Bojonegoro tampak sepi. Pasalnya, para penumpang sudah membeli tiket dengan melalui aplikasi KAI Access. Kendati demikian, masih ada satu atau dua orang yang datang ke loket untuk pesan tiket.
“Tetapi, rata-rata yang datang ke loket, selama ini hanya untuk pembatalan saja,” imbuh Totok Kushendarto. (han/zar)