GRESIK, Berita Utama- Interupsi mewarnai rapat paripurna pertama DPRD Gresik periode 2024-2029 dengan agenda pengumuman pembentukan fraksi –fraksi dan penetapan usulan calon pimpinan definitive DPRD Gresik, Kamis (19/09/2024).
Interupsi dilakukan Ketua Fraksi Demokat Nasdem, Suberi sebelum pengambilan keputusan penetapan usulan nama calon pimpinan dewan definitif. Penyebabnya, Luthfi Dhawam yang tidak hadir dalam rapat paripurna.
“Padahal, setiap pengambilan keputusan harus ada orangnya. Sama seperti ketika pengambilan keputusan ketua panitia khusus (pansus), maka harus ada orangnya,”tegasnya.
Namun, interupsi tersebut disangkal oleh Wakil Ketua Fraksi Gerindra Muchammad Zaifuddin yang menegaskan, tak ada masalah usulan nama ditetapkan dalam rapat paripurna.
“Tidak masalah.Karena, usulan nama itu ranah DPP,”cetusnya.
Sedangkan Wakil Ketua F-PDIP Jumanto juga melakukan interupsi agar pimpinan sementara juga mengagendakan rapat paripurna secepatnya ketika usulan nama wakil ketua DPRD Gresik sudah turun dari DPP PDIP. Sebab, F-PDIP belum mengajukan usulan calon pimpinan definitif yang ditetapkan dalam rapat paripurna.
“Kami masih menunggu DPP. Kami minta ketika turun secepatnya diagendakan rapat paripurna agar bisa diusulkan bersamaan,”pintanya.
Kendati diwarnai interupsi, tetapi seluruh anggota DPRD Gresik yang hadir dalam rapat paripurna yang dipimpin Ketua Sementara DPRD Gresik, Abdullah Hamdi secara aklamasi menerima penetapan usulan nama calon ketua dan wakil ketua DPRD Gresik.
“Selanjutnya, akan kami ajukan ke Gubernur melalui Bupati Gresik untuk segera pelantikan definitive,”tegas Abdullah Hamdi.
Dengan digelarnya paripurna tersebut, tugas pimpinan sementara DPRD Gresik untuk memfasilitasi pembentukan fraksi, perumusan tata tertib (tatib) DPRD Gresik serta memproses usulan calon pimpinan definitif hampir rampung setelah Dterbentuk 6 fraksi . Yakni, Fraksi PKB, Fraksi Gerindra, Fraksi PDIP, Fraksi Demokrat –Nasdem dan Fraksi Amanat Pembangunan (FAP).
Untuk F-PKB telah ditunjuk Imron Rosyadi sebagai ketua, Saichu Busyiri sebagai wakil ketua dan Ainul Yaqin Tirta Saputra sebagai Sekretaris. Kemudian, F-Gerindra menunjuk Hj Nur Saidah sebagai ketua, Muchammad Zaifuddin sebagai wakil ketua dan Yuyun Wahyudi sebagai sekretaris. Lalu, F-PDIP menujuk Noto Utomo sebagai ketua dan Jumanto sebagai wakil ketua. Fraksi Golkar menunjuk Atek Riduan sebagai wakil ketua dan Wongso Negoro sebagai wakil ketua.
Selanjutnya, FAP menyekapati Faqih Usman sebagai ketua, Khoirul Huda sebagai wakil ketua dan Mustajab sebagai sekretaris. Terakhir, F-Demokrat Nasdem disepakati Suberi sebagai ketua, Catur Dadang sebagai wakil ketua dan Ahmad Fauzi sebagai sekretaris.
“Sesuai dengan regulasi, pimpinan DPRD Propinsi dan Kabupaten/kota berdasarkan urutan perolehan suara,”ujar Abdullah Hamdi.
Berdasarkan surat DPP PKB tanggal 18 Agusrus 2024 menunjuk M. Syahrul Munir sebagai Ketua DPRD Gresik. Begitu juga, surat DPP Partai Gerindra tertanggal 21 Agustus 2024 menugaskan Luthfi Dhawam sebagai wakil ketua DPRD Gresik dan suirat DPP Partai Golkar tertanggal 8 September 2024 yang menunjuk Ahmad Nurhamim.
“Dari surat yang telah kami terima, hanya PDI-P yang belum mengirimkan nama wakil ketua DPRD Gresik,”imbuh dia.
Meski demikian, proses tersebut tidak lantas menghambat jalannya kerja legislatif. Dari 6 fraksi yang terdiri dari 4 fraksi tunggal dan 2 fraksi dari gabungan parpol telah mendelegasikan anggotanya dalam tim perumus rancangan tatib dewan.
Sementara itu, Ketua F-PDI-P Gresik Noto Utomo menyampaikan bahwa pihaknya tinggal menunggu surat rekomendasi dari DPP. Sesuai regulasi parpol, hak kursi pimpinan DPRD menjadi keputusan mutlak dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. “Menunggu kepulangan beliau dari kunjungan kerja dari Eropa. Situasi menuggu rekomendasi juga dialami beberapa daerah lainnya. Entah nanti siapa yang ditunjuk. Bisa Pak Mujid Riduan, saya sendiri atau Ahmad Kusrianto yang diajukan ke DPP,”pungkasnya.
Komentar telah ditutup.