GRESIK-beritautama.co– Sejumlah harga bahan kebutahan pokok atau sembako mulai mengalami kenaikan signifikan, imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM),.
“Bawang merah, awalnya seharga Rp 23 ribuan, naik menjadi Rp 32 ribu per kilogram,” ujar Nayati (35) salah satu pedagang Pasar Baru Gresik (PBG) saat ditemui beritautama.co di lapak dagangannya, Selasa (06/09/2022).
Kenaikan juga di harga cabai yang sebelumnya stabil kini mengalami lonjakan drastis.
“Kemarin itu, cabai hargnya masih kisaran Rp 40 ribu per kilogram. Malamnya naik menjadi Rp 50 ribu per kilogram. Sekarang per kilonya sudah mencapai Rp 62 ribuan,” imbuh pedagang asal Kelurahan Trate Kecamatan Gresik ini.
Tidak hanya itu, kenaikan juga terjadi pada beberapa bahan pokok lainnya. Seperti, bawang putih yang semula Rp 18 ribu naik menjadi Rp 20 ribu per kilogram. Termasuk harga timun yang sebelumnya Rp 5 ribu saat ini menembus angka Rp 10 ribu rupiah per kilogram.
“Pembeli agak sepi. Tapi tetap ada yang beli, namanya juga kebutuhan. Banyak juga yang mengurangi jumlah pembelian, biasanya 1 kilogram hanya beli setengah kilogram, jadinya ngirit,” kata dia.
Kenaikan BBM sangat berdampak merata ke seluruh bidang, sampai-sampai beberapa pembeli harus berhutang terlebih dahulu untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok,
“Ada yang bayar belakangan, saya berikan. Saya kasihan melihatnya,” tutur dia.
Sementara itu, harga telur mengalami penurunan harga dari Rp 30 ribu menjadi Rp 28 ribu per kilogram. Dampak dari kenaikan BBM berpengaruh besar terhadap harga kebutuhan pokok. Lantaran biaya ongkos bensin harus bertambah.
Untuk itu, dirinya berharap kepada pemerintah agar menstabilkan harga bahan pokok meskipun BBM naik.
“Bahan pokok diturunin lah. Kalau apa-apa serba naik susah semua, karena pasti ikut naik semuanya,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Gresik Supriyanto menilai partainya tidak melihat upaya pemerintah berhemat sebelum meminta rakyat untuk hidup lebih sulit dengan menaikkan harga BBM yang berimplikasi terhadap kenaikan harga lainnya, termasuk bahan pokok.
“Tidak ada upaya penghematan yang dilakukan pemerintah. Anggaran digelontorkan untuk pembangunan proyek pencitraan. Para pejabat dan aparat pemerintah memperlihatkan gaya hidup yang jauh dari kesengsaraan rakyat. Tidak terlihat tanda-tanda upaya untuk mengencangkan ikat pinggang dari operasional pemerintah,”tandas dia.
Kenaikan harga BBM, lanjut dia, membuat kehidupan rakyat yang sudah sulit menjadi semakin sulit. Pemerintah bukannya mengurangi beban rakyat, tetapi malah menambah beban rakyat. Kondisi rakyat belum pulih akibat pandemi, malah semakin diperberat oleh Pemerintah.
“DPC Partai Demokrat Gresik mendorong agar menyuarakan aspirasi rakyat yang merasakan langsung dampak kenaikan BBM subsidi ini. Dan juga menginstruksikan kepada kader Demokrat Gresik untuk selalu berjuang bersama rakyat dalam menuntut hak kesejahteraan rakyat kepada pemerintah.” ungkap Supriyanto dengan semangat.mg2