SUMENEP – Beritautama.co – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sumenep menggelar resepsi Hari Pers Nasional (HPN) 2022 sekaligus Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-76 PWI di Sekretariat PWI Kabupaten Sumenep, Jl. Dr. Cipto No. 37 Sumenep, Rabu (09/02/2022).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, yakni Bupati Sumenep Ach. Fauzi, Sekretaris Daerah (Sekda) Sumenep Edy Rasiyadi beserta jajaran Forkopimda Sumenep.
Melalui sambutannya, Ketua PWI Sumenep M. Syamsul Arifin menyampaikan bahwa adanya insan pers harus bisa mengedukasi masyarakat, sehingga karya produk tulisannya (jurnalistik) dapat diterima dengan mudah.
Ia menjelaskan, media pers melalui produk jurnalistiknya menjadi boleh untuk menulis sesuai dengan angle yang diharapkan asalkan tidak keluar dari Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Meskipun, akan bersikap kritis terhadap pemerintah itu menjadi boleh selama untuk kepentingan dan kebaikan bersama.
“Pemerintah tentunya juga bisa menerima dengan baik,” ujarnya.
Oleh karenanya, Arifin berharap dengan adanya resepsi HPN 2021 ini, dapat mengambil hikmahnya yaitu betapa penting menghasilkan produk tulisan yang lebih baik.
Meski berdiri di hadapan Bupati Sumenep, Arifin tak canggung-canggung untuk menyinggung Pemerintah Kabupaten Sumenep, terkait kepeduliannya terhadap nasib para kuli tinta di Kota Keris. Ia meminta agar nasib wartawan lebih diperhatikan kembali.
Pria yang belum genap sebulan menjabat Ketua PWI Sumenep itu juga menjelaskan, profesi jurnalis merupakan profesi yang berat, sebab menurutnya seorang wartawan harus memiliki tanggung jawab terhadap informasi yang ditulis, serta menjaga akurasi data agar tidak merugikan orang lain termasuk pemerintah.
“Wartawan harus menyajikan informasi yang akurat dan informasi yang tidak merugikan orang lain termasuk pemerintah, itu karenanya kita berharap ada perhatian lebih dari Pemkab Sumenep,” harapnya.
Di tempat yang sama, Bupati Sumenep Achmad Fauzi menyampaikan mendukung upaya yang disampaikan oleh Ketua PWI Sumenep. Menurutnya, sangat penting pemberitaan yang ditulis oleh jurnalis jika disajikan dengan cara mencerahkan masyarakat, sehingga tidak menimbulkan konflik dan kegaduhan.
“Nanti bisa dibedakan, mana berita hasil dari wartawan atau media mainstream dan berita dari media sosial,” ujarnya.
Ketua DPC PDIP Sumenep itu menegaskan, adanya bentuk kritik yang sifatnya adalah solutif merupakan tindakan yang sangat baik bagi institusi pemerintahan di mana pun itu, termasuk di Kabupaten Sumenep.
Oleh karena itu, dirinya sangat menerima secara terbuka bentuk kritikan serta masukan dari sejumlah wartawan atau Pers. “Kami selalu siap, selama itu untuk kemajuan Kabupaten Sumenep,” pungkasnya.
Acara tersebut dimeriahkan dengan acara pemotongan tumpeng oleh Bupati Sumenep dan terakhir diisi dengan acara santunan anak yatim bekerja sama dengan Baznas Sumenep. (smnp1/zar)
Komentar telah ditutup.