GRESIK – beritautama.co- Komisi IV DPRD Gresik memberikan apresiasi dan sangat mendukung Karang Taruna (Kartar) Gresik menjadi relawan sukarela dan gratis dalam pendampingan Program Kelurga Harapan (PKH) inklusif yang dananya bersumber dari APBD Gresik. Sebab, Kartar Gresik tidak meminta honor, gaji, insentif ataupun sejenisnya. Termasuk, tidak minta anggaran di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Gresik untuk pelatihan menjadi relawan pendamping PKH inklusif.
Hal tersebut terungkap ketika Komisi IV DPRD Gresik melakkan rapat kerja dengan Dinas Sosial (Dinsos) Gresik, membahas perubahan APBD (P-APBD) Gresik tahun 2022. Sebab, Pemkab Gresik melalui Dinas Sosial (Dinsos) Gresik telah mengalokasikan anggaran Rp 4,9 miliar dengan target bisa disalurkan kepada 2.645 keluarga penerima manfaat (KPM) di tahun 2022 ini.
Sasaran PKH Inklusif ini adalah warga yang tidak masuk dalam penerima PKH reguler yang bersumber dari APBN maupun PKH plus yang bersumber dari APBD Propinsi.
“Biasanya dalam pendampingan, ada anggaran untuk honor, gaji ataupun insentif. Tapi, Dinsos Gresik memastikan tidak ada alokasi anggaran untuk itu. Termasuk, anggaran pelatihan juga tidak ada. Jadi, kami sangat mendukung kalau karang taruna menjadi pendamping PKH inklusif. Sebab, gratis tidak meminta imbalan apapun,”ujar Anggota Komisi IV DPRD Gresik, Bustami Hazim, Minggu (28/08/2022).
Dijelaskan politisi PKB ini, awalnya Komisi IV menolak jika Dinsos Gresik menggandeng Kartar Gresik menjadi pendamping PKH inklusif. Sebab, sudah ada pendamping program keluarga harapan (PKH) reguler yang honornya bersumber dari APBN. Juga ada pendamping PKH plus.
“Pertimbangan teman-teman ( Komisi IV), lebih baik memaksimalkan pendamping PKH yang ada. Tapi, tetap dianggarkan tambahan honor dari APBD Gresik daripada menciptakan pendamping PKH inklusif baru dari karang taruna. Apalagi, pendamping PKH yang ada sudah berpengalaman dengan tugas dan fungsi yang dijalankan selama ini,”ujarnya.
Ternyata, sambung Bustami Hazim, kepala Dinsos Gresik dr Ummi Khoiroh dalam rapat dengan Komisi IV DPRD Gresik memastikan dan menjamin bahwa, tidak ada anggaran sepeserpun dari APBD Gresik yang dikeluarkan dan dialokasikan untuk Kartar Gresik menjadi relawan sukarela pendamping PKH inklusif. Alhasil, Komisi IV memberikan apresiasi.
“Kalau memang relawan gratis, kita sangat mendukung. Bukan hanya karang taruna, siapa saja yang menjadi relawan sukarela dalam pendampingan PKH inklusif, akan kami dukung. Sebenanrnya ada anggaran hibah untuk karang taruna Kabupaten Gresik tahun 2022 sebesar Rp 30 juta. Tapi bukan dipergunakan untuk pelatihan ataupun honor pendamping PKH inklusif,” tukas dia.
Selain itu, kewenangan Kartar Gresik sebagai pendamping PKH inklusif hanya sebatas membenatu melakukan verifikasi data yang menjadi kewengan Dinsos Gresik. Sedangkan kewenangan menetapkan penerima PKH inklusif tetap di kepala desa.