GRESIK, Berita Utama- Subsidi tiket penyeberangan kapal Gresik-Bawean yang berasal dari APBD Gresik tahun 2022 bakal diawasi oleh kalangan DPRD Gresik. Sebab, setiap orang akan mendapat subsidi tiket sebesar Rp 25 ribu dengan jangka waktu tiga bulan dengan pagu sebanyak 26.668 orang.
“Kalau baru saat ini sbsidi tiket disalurkan secara simbolis, maka efektinya tidak sampai tiga bulan. Tetapi, hanya sebulan lebih dua hari,”ujar Anggota DPRD Gresik, Bustami Hazim, Senin (28/11/2022).
Ditambahkan politisi PKB ini, subsidi tiket tidak bisa diberikan dalam bentuk tunai kepada masyarakat Bawean yang ber-KTP Gresik. Tetapi, Pemkab Gresik yang membayar ke agen pelayaran sesuai dengan jumlah penumpang yang mendapatkan subsidi.
“Jadi, tiket kapal ada stempel tulisan subsidi. Itu yang dibayar ke agen pelayaran. Kan bisa dilihat dari SIB (surat izin berlayar) jumlah penumpangnya yang disubsidi. Seperti kelas VIP tak mendapatkan subsidi,”papar dia.
Putra asli Pulau Bawean tersebut berjanji akan melakukan pengawasan dalam penyaluran subsidi tiket kapal agar tepat sasaran. Termasuk, waktu penyalurannya yang tidak boleh berlaku surut.
“Awalnya, subsidi tiket kapal memang berlaku mulai Oktober hingga Desember. Karena secara simbolis baru disalurkan akhir November, tak bisa berlaku surut,”paparnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik menyerahan batuan sosial (Bansos) dan Subsisi BBM sebagai dampak kenaikan BBM.Bantuan diberikan langsung oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) di kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik, Senib (28/11/2022) berjalan lancar.
Gus Yanimenyampaikan bahwa pemberian bansos dan subsidi merupakan bentuk kepedulian Pemkab Gresik kepada insan transportasi Gresik.
“Kita tidak bisa menghindari apa yang diputuskan pemerintah pusat. BBM naik kita terima dan jalankan. Tetapi kita usahakan ada stimulus dan bantuan yang kita berikan untuk menjadi penyeimbang dengan bantuan stimulus-stimulus yang lain,” terang Gus Yani.
Bentuk bantuan yang diberikan Pemkab Gresik kepada pelaku bidang transportasi cukup beragam. Selain Bansos kepada 511 orang ojek dengan besaran Rp 300 ribu per orang, Pemkab Gresik lewat Dishb Gresik juga memberikan voucher pembelian BBM kepada sopir Angkot/Angdes. Nilainya sebsar Rp 500 ribu yang diberikan kepada 314 unit Angkot/Angdes.
Seorang sopir Angkot, Edy Yunianto (58) merasa bersyukur mendapatkan bantuan sosial (bansos) berupa voucher pembelian BBM selama tiga bulan ke depan ditengah kenaikan harga BBM maupun sepinya penumpang. Sopir angkutan kota wilayah Giri tersebut sudah berprofesi menjadi sopir sejak pertengahan tahun 90-an dan harus bertahan ditengah kondisi banyak berubah.
“Saat ini penumpang sangat sepi, jadi saya dan teman-teman hanya bergantung pada penumpang bis pariwisata yang ingin berziarah ke Makam Giri,” ungkap Edy.
Jika dibandingkan dengan masa lalu, Edy mengeluh, bahwa saat ini angkutannya sepi dari penumpang.
“Dulu rute angkot saya masih ramai, tetapi saat ini apalagi ditambah pandemi kemarin penghasilan merosot tajam.
Akibatnya, pendapatan sehari-harinya tidak menentu. Ditambah lagi sepinya penumpang disebabkan persaingan teknologi aplikasi transportasi.
“Saat ini rata-rata mendapat Rp 50 ribu perhari sudah bagus, itupun tidak menentu,” tutupnya.(rif/feb)
Komentar telah ditutup.