GRESIK- beritautama.co– Eker-ekeran masih berlanjut antara KONI Gresik dengan Komisi IV DPRD Gresik ketika membahas usulan anggaran untuk bonus atlet berprestasi dalam Pekan Olahraga Propinsi (Porprov) VII. Sebab, usulan anggaran sebesar Rp 7 miliar dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD Gresik tahun 2022 terkesan dijadikan ajang bancakan.
“Masak rencana penggunaan bonus atlit, nominalnya dibagi rata. Baik untuk atlet, pelatih dan official. Tak ada bedanya yang berkeringat dan tidak berkeringat,”ungkap Ketua Komisi IV DPRD Gresik, Muhammad SE dengan nada jengkel, Selasa (20/09/2022).
Komisi IV, lanjut politisi PKB ini, meminta ada klasifikasi dalam pembagian bonus bagi atlet yang berprestasi. Misalnya, nominal untuk bonus atlet peraih medali emas berbeda dengan peraih medali perak atau perunggu. Termasuk, bonus atlet yang berlaga perorangan dan beregu atau tim.
“Jangan disamakan nominalnya. Harus ada perbedaan agar semakin memacu semangat atlet untuk terus berprestasi,”imbuh dia.
Begitu juga rencana bonus untuk pelatih dan official, sambung dia, tak boleh disamaratakan. Sebab, tanggungjawab maupun keahlian atau kompetensinya yang dimiliki berbeda. Apalagi kalau nominalnya bonus lebih besar dari atlet yang berlaga.
“Tetap, kita minta nominalnya bonus untuk atlet berprestasi harus lebih tinggi dari pelatih. Dan official tak boleh lebih besar nominalnya dari pelatih,”tandasnya.
Untuk itu, Komisi IV belum memberikan rekomendasi meloloskan anggaran untuk bonus atlet Gresik yang berprestasi di Porprov VII, bila KONI Gresik belum merubah rencana penggunaan anggaran tersebut.
“Kita minta dilakukan perbaikan. Tak boleh seperti itu”cetus dia.
Hal senada dikatakan oleh Anggota Komisi IV, Lusi Kustianah yang meminta KONI Gresik segera merubah rencana penggunaan anggaran untuk bonus atlet Gresik yang berlaga di Porprov VII agar lebih proporsional dan berkeadilan.
“Seperti bonus untuk official, kan tidak harus terlalu besar,”tandas dia.
Komisi IV, sambung politisi Partai Golkar ini, tidak bisa menerima alasan dari KONI Gresik dalam rapat kerja yang mengaku ewuh pakewuh kepada atlet, pelatih dan official. Sebab, telah mensosialisasikan akan membagi secara merata pembagian bonus tersebut.
“Tidak bisa alasan sudah terlanjur sosialisasi akan membagi rata bonus dijadikan alasan. Harus proporsional dan adil,”tandas dia.
Lusi Kustianah juga sepakat apabila pada APBD Gresik 2023 nanti, bonus atlet berprestasi dalam Porprov sudah dianggarkan diawal. Sehingga, bonus bisa lebih cepat dicairkan tanpa menunggu PAK APBD Gresik.
Sekadar diketahi, pada Porprov VII yang dihelat di Kabupaten Jember, Lumajang, Situbondo, dan Bondowoso pada Juli 2022 lalu, kontingen Gresik menyapu 29 medali emas, 33 medali perak dan 44 medali perunggu. Sehingga, bertengger di peringkat ketujuh.