GRESIK, Berita Utama – Sebanyak 124 desa dan kelurahan di Kabupaten Gresik telah melunasi Pajak Bumi Bangunan (PBB) Tahun 2022. Rinciannya, Kecamatan Balongpanggang dengan 25 desa dan Tambak dengan 13 desa yang telah 100% lunas.
Disusul Kecamatan Dukun dengan 21 desa, Sangkapura dengan 16 desa, Sidayu dengan 11 desa, Benjeng dengan 8 desa, Duduksampeyan dengan 6 desa, Cerme dengan 5 desa, Panceng dengan 5 desa, Kebomas dengan 4 desa, Bungah dengan 3 desa, Gresik dengan 2 desa, Manyar dengan 2 desa, Wringinanom hanya 1 desa, Kedamean hanya 1 desa dan Ujungpangkah hanya 1 desa. Sementara Kecamatan Menganti dan Driyorejo 0 desa.
Sedangkan 21 perusahaan di Gresik yang lunas PBB yakni, PT. Suritani Pemuka, PT. Unichemcandi Indonesia, PT. PLN PJB II UP. Gresik, PT. Dayasa Aria Prima, PT. Sumber Mas Indah Plywood, PT. Wilmar Nabati Indonesia, PT. Petrokimia Gresik, PT. Emdeki Utama, Tbk, PT. Platinum Keramics Industri.
Kemudian, PT. Smelting (Pelabuhan), PT. Pertamina Pabrik Aspal, PT. Bahagia Steel, PT. Multi Manua Ina/Ester, PT. Kawasan Industri Gresik, PT. Indospring, Tbk II, PT Aplus Pacipic, PT. Surabaya Meka Box, PT. Putera Rackindo Sejahtera, PT. Adya Buana Persada, PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk, dan PT. PN Garam.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani), memberikan penghargaan kepada mereka yang lunas PBB saat acara Bulan Panutan PBB Kabupaten Gresik, Selasa (13/12/2022).
“Tanpa dukungan dan loyalitas dari seluruh kepala deaa, kepala OPD, dan yang lainnya, hal ini tidak akan bisa dicapai,” ujar dia.
Ditambahkan, hasil PBB akan dikembalikan ke masyarakat lewat berbagai macam program yang dicanangkan pemerintah daerah.
“Hasil pajak sudah mencapai Rp 147 miliar. Dan ini akan kami kembalikan ke masyarakat dalam bentuk program yang akan kita susun. Baik itu Universal Health Coverage (UHC), Bunda Puspa, PKH Inklusif, dan sebagainya.” ujarnya.
Gus Yani juga mengingatkan para kepala desa, agar dapat mencari dan mengembangkan apa yang menjadi prioritas desa mereka.
“Maka para kepala desa ini harus paham betul arah pembangunan. Tentukan apa yang menjadi prioritas di desa. Stop pembangunan yang sifatnya berulang-ulang. Maka dalam menyusun program kedepan harus jelas tujuannya.” tegasnya.