GRESIK, Berita Utama– Pengurus Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Gresik dan Persatuan Guru Diniyah Indonesia (FGDI) Gresik sharing dengan Ketua Fraksi PKB DPRD Gresik sekaligus Calon Bupati (Cabup) M Syahrul Munir terkait pendidikan keagamaan sekaligus kesejahteraan guru madrasah diniyah (madin).
Banyak permasalahan bidang pendidikan keagamaan yang diungkap dalam sharing tersebut. Mulai, peraturan daerah (Perda) tentang diniyah takmiliyah. Tetapi, peraturan bupati (Perbup) sebagai petunjuk pelaksanaannya tak juga diterbitkan oleh pemerintah daerah.
“Pembinaan pada guru madin juga masih sangat kurang,”ujar Cabup M Syahrul Munir setelah sharing di ruang F-PKB DPRD Gresik, Selasa (13/08/2024).
Padahal, ada 17 ribu guru madin di Kabupaten Gresik dengan jumlah murid sebanyak 28 ribu. Tetapi, mereka belum mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah dalam bemtuk pembinaan.
‘Juga diharapkan bantuan pemerintah daerah berorientasi pada fasilitasi kegiatan belajar diniyahnya,”imbuh dia.
Dengan berbagai masukan tersebut, Cabup M Syahrul Munir berjanji akan memperhatikan. Sebab, bidang pendidikan masuk dalam program prioritas sesuai visi misi Gresik Mentas yang ditawarkan ke masyarakat Gresik.
“Apalagi pendidikan di bidang keagamaan, kami sangat perhatian. Tetapi, tetap sesuai kewenangan pemerintah daerah. Sebab, ada juga yang menjadi kewenangan Kemenag,’bebernya.
Sementara itu, Ketua FKDT Kabupaten Gresik H Basyori Khoir menyatakan pihaknya berharap ada perubahan yang dilakuka oleh pemerintah daerah dalam bidang pendidikan keagamaan khusunya di lembaga madin.
“Ada sekitar 800 lembaga madin di Kabupaten Gresik. Kalau pemerintahan KH Robbach Ma’shum, orientasinya ke langsung personal guru madin. Di era Bupati Sambari Halim Radianto. Berorienatsi ke lembaga. Tetapi saat ini, orientasinya tidak jelas,’pungkas dia.
Komentar telah ditutup.