GRESIK – Beritautama.co – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) melakukan peluncuran ekspor perdana produk UMKM jeruk nipis ke Malaysia dan Singapura di Balai Desa Kebonagung, Kecamatan Ujungpangkah, Rabu (02/02/2022).
Menurutnya, jeruk nipis Kebonagung meningkatkan imunitas di masa pandemi. “Branding ini harus diangkat dalam rangka untuk mengangkat hasil perkebunan jeruk nipis di Desa Kebonagung, Kecamatan Ujung Pangkah,” kata Gus Yani.
Ia menjelaskan bahwa dengan terus berkolaborasi dengan dinas dan pihak terkait dalam hal ini Diskoperindag, Dinas Pertanian, Bea dan Cukai Gresik serta juga bersinergi dengan para atase perdagangan yang ada di berbagai negara, memacu percepatan pemulihan ekonomi daerah sekaligus merealisasikan dan mewujudkan Program Nawa Karsa Gresik Baru.
“Desa Kebon Agung, Kecamatan Ujungpangkah terdapat potensi jeruk nipis sangat luar biasa, lahan kebun jeruk nipis seluas 450 hektare, menghasilkan rata-rata per hektare sebanyak 2 sampai 3 ton buah jeruk nipis per bulan, dan dipanen setiap bulan,” jelas Gus Yani.
Gus Yani menerangkan, dengan kapasitas yang besar ini, perlu adanya strategi pengembangan, salah satunya adalah jangkauan pasar tidak hanya di lokal akan tetapi hingga ke pasar luar negeri.
“Dengan pendampingan terus-menerus dan berkelanjutan serta selalu aktif berkomunikasi dengan para atase untuk diberikan kesempatan promosi dan berlanjut sampai mendapatkan buyer di Singapura dan Malaysia,” terangnya.
Dengan proses yang demikian itu, lanjut Gus Yani, para pelaku usaha perlu kesiapan, ketangguhan, dan semangat. “Demikian juga dengan masing-masing dinas terkait terus meningkatkan fasilitasi-fasilitasi dan kemudahan-kemudahan yang diperlukan oleh UMKM, baik pada sisi peningkatan kualitas produk, kuantitas, dan fasilitasi akses pasar,” ucap Bupati Gus Yani.
Selain pengembangan pada sisi pemasaran, imbuh Gus Yani, untuk pemberdayaan potensi kapasitas yang besar hasil komoditas jeruk nipis Desa Kebonagung, dapat pula masyarakat, mengembangkan atau mengolah jeruk nipis menjadi produk olahan yang bernilai ekonomis lebih tinggi. Misalnya, diolah menjadi produk olahan minuman baik berbentuk cair, ekstrak, serbuk instan, atau diolah menjadi produk sabuk, kosmetik, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Ia mengatakan, ini merupakan koperasi yang telah didirikan di Desa Kebonagung dengan nama terdaftar pada Kemenkumham sebagai koperasi produksi “Super Lime Kebonagung” dengan nomor badan hukum AHU-0013056.AH01.26 Tahun 2021, dapat diberdayakan sebagai koperasi produksi olahan berbasis jeruk nipis.
“Hal ini selain sebagai solusi melimpahnya produksi jeruk nipis, koperasi dapat berkontribusi mengurangi pengangguran dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga desa khususnya, warga masyarakat Gresik umumnya,” tuturnya.
Bupati Gus Yani juga berharap, dengan adanya koperasi yang sudah dibentuk Pemerintah Desa Kebonagung agar untuk terus menawarkan produk untuk terus membaca peluang dan terus fokus dalam perkembangan pasar dan para petani fokus dalam menjaga kualitas pertanian.
Pada kesempatan itu, Bupati Gus Yani mengajak bergerak bersama UMKM Gresik untuk terus semangat menembus pasar luar negeri. “Dan mudah-mudahan Koperasi Super Lime ini menjadikan Kebonagung menjadi desa devisa atas produk perkebunan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kebonagung Lubis Farisman menyampaikan, di awal pandemi pada tahun 2020 kondisi pertanian di Kebonagung sangat memprihatinkan terhadap petani. “Di mana harga jeruk nipis terendah dengan harga 700 rupiah per kilogram,” terangnya.
“Dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Pertanian dan Diskoperindag Gresik, Desa Kebonagung dapat membentuk Koperasi Super Lime dengan tujuan meningkatkan ekonomi masyarakat dan Alhamdulillah saat ini bisa melaksanakan launching perdana UMKM jeruk nipis,” tandasnya.
Kasi Kepabeanan dan Cukai V KPP Bea Cukai Gresik Eko Rudi Hartono menambahkan, dengan adanya koperasi yang sudah dibentuk oleh Pemdes Kebonagung diharapkan berani melakukan ekspor sendiri. “Bea Cukai, Diskoperindag dengan Asosiasi Gading Emas akan selalu siap berkolaborasi untuk meningkatkan ekspor jeruk nipis hasil perkebunan Desa Kebonagung,” katanya.
Menurutnya, Bea Cukai Gresik saat ini mendapatkan penilaian dari Kemenpan-RB predikat atas outcome hasil kolaborasi. “Serta Kementerian Keuangan melalui Dirjen Bea dan Cukai mendorong kami untuk membikin desa devisa dan Alhamdulillah Kabupaten Gresik sudah mempunyai itu,” pungkasnya.
Mustajab, Anggota Komisi III DPRD Gresik pada keempatan tersebut sangat mengapresiasi Pemerintah Desa Kebonagung yang mengawali ekspor hasil perkebunan melalui koperasinya.
“DPRD Gresik akan selalu bersinergi dan mendukung visi misi Bupati dan Wakil Bupati Gresik dalam menyejahterakan dan meningkatkan ekonomi UMKM untuk percepatan pemulihan ekonomi,” tukasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, yakni Asisten I Suyono, Kepala Dinas Pertanian Eko Anindito, Kadiskoperindag Agus Budiono, Kabag Prokopim Gunawan Purna Atmaja, dan Camat Ujungpangkah Arifin. (bu1/zar)