GRESIK, Berita Utama– Kendati PT Petrokimia Gresik (PG), perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia merupakan produsen pupuk dan bahan kimia terlengkap di Indonesia, serta penghasil NPK terbesar di Asia Tenggara, tetapi bahan bakunya masih belum dapat terpenuhi dari dalam negeri.
Untuk itu, PG terus membangun komunikasi dengan negara-negara penyuplai bahan baku agar pasokan aman. Seperti menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) dari berbagai negara Timur Tengah dan Afrika Utara dalam rangka menjalin komunikasi dan mengamankan pasokan bahan baku pupuk. Sekaligus melihat langsung kondisi di lapangan, berapa pentingnya suplai bahan baku dari negara mereka untuk pertanian di Tanah Air.
“Kami akan banyak membangun komunikasi dengan berbagai negara. Contohnya, kita selama ini sudah memperoleh suplai potasium dari Kanada, Rusia, Belarusia dan Yordania. Tapi kami juga menjajaki kerja sama dengan negara penghasil potasium lainnya seperti Laos, sehingga suplai bahan baku untuk menjaga ketahanan pangan nasional aman. Begitu juga dengan negara-negara Timur Tengah,” ujar Direktur Utama PG, Dwi Satriyo Annurogo dalam siaran persnya, Rabu (08/03/2023)
Adapun bahan baku pupuk produksi PG yang masih membutuhkan dukungan negara lain antara lain KCl, DAP, Phosphate Rock, Ammonium Sulphate, Sulphuric Acid, Phosphoric Acid, Sulphur dan beberapa lainnya.
“Petrokimia Gresik banyak melakukan pengembangan, seperti rencana membangun Pabrik Phonska V untuk menambah kapasitas produksi NPK, serta proyek pengembangan lainnya. Untuk itu kebutuhan bahan baku juga akan semakin meningkat,” ujarnya.
Dwi Satriyo menambahkan, empat dubes berkunjung ke PG yaitu Maroko, Yordania, Tunisia, dan Uni Emirat Arab (UEA).
“Kita akan menjajaki kerja sama dengan berbagai model. Selain melakukan inovasi substitusi bahan baku, Petrokimia Gresik juga mencoba mengkaji skema kerja sama mendirikan pabrik di luar negeri untuk mendekat ke bahan baku,” tandasnya.
Dwi Satriyo juga berterima kasih atas dukungan yang diberikan Pupuk Indonesia. Komunikasi yang baik dengan negara-negara penyuplai bahan baku juga tidak lepas dari dukungan Pupuk Indonesia, sehingga Petrokimia Gresik lancar dalam menjaga amanah menyalurkan pupuk bersubsidi ke berbagai daerah di Indonesia serta dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional.
Sementara seluruh Duta Besar yang turut serta dalam kegiatan diskusi sampai dengan turun ke lahan panen kentang dan padi, menyampaikanrasa terima kasih dan apresiasi kepada Pupuk Indonesia dan Petrokimia Gresik karena sudah menunjukkan secara langsung kondisi di lapangan akan pentingnya penyediaan bahan baku yang disuplai oleh negaranya, bagi keberlangsungan dan terciptanya ketahanan pangan Indonesia.
Kegiatan ini juga menjadi pengetahuan dan pengalaman baru yang langsungdapat dirasakan oleh keempat Duta Besar tersebut.
Komentar telah ditutup.