GRESIK, Berita Utama – Potensi wisata yang tersimpan di Pulau Bawean sudah tersebar ke manca negara. Sialnya, pemerintah daerah kurang memberikan dukungan maksimal agar wisatawan dengan mudah mendapatkan infrmasi resmi dan terpercaya.
Seperti yang dialami Mateuz Zbizek (26) dan Marta Wasilewska (22), turis sejoli asal Polandia. Keduanya harus menunda keberangkatannya untuk berwisata ke Pulau Bawean, Gresik. Sebab, informasi yang mereka dapat dari website resmi https://gresikkab.go.id/info-kota/jadwal-kapal-ke-bawean , ternyata tidak diperbarui. Akhirnya, harus balik pulang ke tempat penginapannya di Surabaya.
“Saya mendapatkan informasi jadwal keberangkatan kapal dari website itu. Tapi, setelah sampai di sini, Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Gili Iyang sudah berangkat,” kata Motheus kepada beritautama.co, Jumat malam (23/02/2024).
Berdasarkan website resmi tersebut, sambung dia, keberangkatan KMP Gili Iyang dari Pelabuhan Gresik ke Bawean pukul 21.00 wib. Namun, kedatangan mereka berdua terlambat satu jam setelah keberangkatan KMP Gili Iyang pukul 19.00 WIB.
“Ya mau bagaimana lagi. Jadinya habis ini balik ke Surabaya,” imbuh dia.
Tujuan mereka berdua ke Pulau Bawean yakni, ingin melepas penat dari keramaian dan kemacetan yang membosankan di Kota Surabaya. Selain itu, juga baru pertama kalinya ke Gresik.
“Kami ingin melihat alam, beristirahat dari kemacetan. Selain itu, kami mau menjelajahi beberapa spesies hewan dan tumbuhan, karena kami mempelajari biologi. Khususnya satwa endemik Rusa Bawean,” jelasnya.
Sementara itu, petugas lapangan Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik Zulfikar mengatakan, keduanya memang mendapat informasi dari website tersebut. Namun, untuk pembaruan jadwal bukan menjadi kewenangannya.
“Mereka tadi tahunya memang dari website Pemkab Gresik. Itu bukan kewenangan kami,” tandasnya.
Tambahan informasi, kedua turis tersebut merupakan pelajar atau mahasiswa yang mengikuti program pertukaran pelajar dengan Universitas Airlangga Surabaya.
Komentar telah ditutup.