GRESIK, Berita Utama – Penanggulangan kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks. Untuk itu, perlu kerja sama dari banyak pihak. Hal tersebut dikatakan Wabup Aminatun Habibah (Bu Min) sekaligus koordinator Tim Koordinasi Penanganan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Gresik ketika, membuka rapat koordinasi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Gresik, Selasa (01/11/2022).
“Saat ini, Kabupaten Gresik posisinya ada di nomor 7 dalam Provinsi Jawa Timur. Meskipun trennya terus turun dari tahun sebelumnya, tetapi kita ingin ini terus diakselerasi lagi agar penurunannya makin masif,” tegas dia.
Bu Min mengingatkan bahwa semua program yang dijalankan Pemkab Gresik muaranya adalah untuk kesejahteraan masyarakat. Sehingga dalam pelaksanaannya, harus benar-benar dievaluasi apakah program tersebut sudah benar-benar menyentuh masyarakat.
Selain itu, Bu Min menjabarkan berbagai permasalahan di lapangan terkait penghapusan kemiskinan ektrem di Kabupaten Gresik. Diantaranya adalah masih belum pulihnya ekonomi sebagaimana sebelum terjadinya pandemi Covid-19, tingkat pengangguran terbuka yang masih cukup tinggi, dan permasalahan seputar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan tumpang tindih sasaran program.
“Dengan mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada, bersama-sama kita bisa mengambil solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga penurunan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Gresik bisa lebih di akselerasi,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) telah ditandatangani Presiden Joko Widodo. Hal ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem di seluruh wilayah tanah air pada 2024 mendatang.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman yang turut hadir menjelaskan bahwa penghapusan kemiskinan ekstrem merupakan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Gresik.
“Dengan sinergi semua pihak dalam forum ini, harapannya bisa didapat strategi yang bisa kita terapkan untuk percepatan penghapusan kemiskinan ektrem di Kabupaten Gresik,” terang Washil.
Kepala Bappeda Kabupaten Gresik Misbahul Munir menjelaskan, Kabupaten Gresik memiliki modal yang bagus untuk bisa mengakselerasi penghapusan kemiskinan ektrem. Modal tersebut diantaranya capaian tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gresik (3,79%) yang berada diatas Provinsi Jawa Timur (3,57%), bahkan nasional (3,69%) Modal yang lain adalah capaian Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gresik saat ini menduduki peringkat yang cukup tinggi di Provinsi Jawa Timur.