GRESIK, Berita Utama– Progress pekerjaan proyek pelebaran jalan Bringkang – Menganti masih rendah. Padahal, waktu pekerjaannya yang tersisa hanya 2 bulan bagi PT Liman Jaya Trans Mix sebagai pemenang tender dengan penawaran sebesar Rp 12 miliar dari pagu anggaran sebesar Rp 15 miliar di APBD Gresik tahun 2024.
“Pekerjaannya lambat. Progressnya rendah, masih 15 persen,”ujar Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi usai melakukan sidak bersama rombongan didampingi pejabat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik, Senin(28/10/2024).
Kendati progress pekerjaannya lambat, Hamdi optimis pembangunan Jalan Bringkang – Menganti bisa tuntas tepat waktu sesuai kontrak pada 27 Desember 2024.
“Kalau melihat jadwal pembangunan, memang progres terbesar adalah pengaspalan. Mencapai 60 persen. Ini bisa dikejar. Apalagi, pemenang tender memiliki stok aspal” terangnya.
Kalau nanti pembangunan saluran selesai dan mulai diaspal, sambung dia, progresnya bisa langsung meningkat.
“Kami tetap minta agar bisa selesai tepat waktu agar tidak mengganggu pengendara yang melintas. Tapi, pekerjaan tepat waktu dan kualitasnya harus bagus. Kalau kualitasnya jelek, kita akan kejar,” imbuh dia.
Sedangkan penyebab lambatnya progres pembangunan Jalan Bringkang – Menganti, akibat utilitas yang semrawut. Banyak kabel, pipa PDAM dan sejumlah utilitas lainnya yang tidak tertata. Praktis, kondisi tersebut membuat kontraktor kesulitan untuk membangun saluran di sisi kanan dan kiri jalan.
“Kami minta agar segera diselesaikan. Kalau memang ilegal harus segera ditertibkan,” ungkapnya.
Hal senada dikatakan Anggota Komisi III DPRD Gresik, Ainul Yaqin Tirta Saputra yang hadir dalam sidak tersebut.
“Seperti itu, temuan di lapangan dalam sidak,”tukas dia.
Berdasarkan data di laman lpse.gresikkab.go.id, tender proyek pelebaran jalan Bringkang – Menganti, ada 76 bendera perusahaan yang ikut tender. Namun, hanya ada 5 bendera perusahaan yang memasukkan penawaran selain PT Liman Jaya Trans Mix. Yakni, PT. Sarana Marga Perkasa dengan nilai penawaran sebesar Rp 13.869.898.293,99. Kemudian, PT Wiratama Graha Raharja dengan penawaran sebesar Rp 14.240.264.212,71.
Ada dua perusahaan yang juga memasukkan penawaran yakni PT Multi Bangun Indinesia dengan penawaran sebesar Rp 12.005.487.947,88. Namun, tak sesuai persyaratan karena tanggal penyampaian rekening tidak sesuai dengan ketentuan pada Bab VIII Tata Cara Evaluasi Kualifikasi angka 12.
Persyaratan pemenuhan nilai saldo kas minimal dengan ketentuan: a. Nilai saldo kas minimal yang dipersyaratkan tersaji dalam rekening bank atas nama badan usaha berdasarkan saldo kas yang terdapat pada rekening koran atau laporan/dokumen sah lainnya yang dikeluarkan oleh pihak bank, tertanggal dalam masa pemasukan penawaran.
Begitu juga, PT Merakindo Rajamix Perkasa dengan penawaran sebesar Rp Rp. 12.000.242.112,12. Namun, dinyatakan gugur karena Personel manajerial untuk jabatan Manager Teknis tidak sesuai dengan persyaratan dalam Dok Pemilihan BAB IV. Lembar Data Pemilihan (LDP) Huruf F. Persyaratan Teknis angka 3.
Komentar telah ditutup.