GRESIK, Berita Utama – Tidak memiliki kelengkapan tubuh seperti orang normal pada umumnya bukan menjadi penghambat untuk berprestasi. Semangat dan perjuangan penuh totalitas untuk mengharumkan nama Kabupaten Gresik, ditunjukkan atlet penyandang disabilitas di Gresik. Hal itu diungkapkan oleh Agus Suryadi selaku koordinator pelatih cabang olahraga (cabor) Atletik National Paralympic Comitte Indonesia (NPCI) Gresik.
“Semangat mereka (atlet disabilitas-red) lebih besar daripada atlet yang normal. Bahkan, mereka tidak mau dibilang cacat dan minta dilatih dengan porsi latihan seperti atlet pada umumnya,” kata dia kepada beritautama.co, Sabtu (11/02/2023).
Pelatih yang juga menjabat sebagai pelatih kepala atlet Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Gresik menyebutkan ada perbedaan dan kendala yang dialami melatih atlet normal dibandingkan dengan atlet disabilitas.
“Tentu ada perbedaannya, mas. Kendalanya juga tergantung kondisi pada masing-masing atlet. Pendampingan kepda atlet tuna rungu tentu berbeda dengan atlet tuna netra, dan juga atlet dengan anggota tubuh tidak lengkap,” tambah dia.
Misalnya atlet tuna rungu. Menurutnya perlu melatih kesabaran pada diri sendiri terlebih dahulu. Sebab, perlu berbagai pendekatan yang diberikan kepada atlet tersebut.
“Awalnya diarahkan dengan penjelasan. Kalau tidak paham, dijawil. Kalau tidak paham lagi, bisa melalui handphone. Kalau tidak paham lagi, bisa melalui media perantara atau alat bantu,” terang dia.
Sementara itu, Imanuel Trisnanto, atlet yang kaki kanannya harus diamputasi chopart akibat kecelakaan lalu lintas di tahun 2017, mengaku lebih bersyukur dengan kondisinya saat ini. Sebab, dia merasa lebih bisa menjaga kesehatan dan membatasi asupan makanan, daripada saat masih dalam kondisi normal.
“Saya menikmati kehidupan yang baru ini. Ada temen-temen disabilitas ini juga senang, kehidupan jauh lebih baik. Untuk kesehatan saya lebih menjaga,” tutup atlet difabel lempar cakram dan tolak peluru yang pernah mendulang medali di beberapa kejuaraan.
Sejauh ini, cabor Atletik NPCI Gresik terus menggeber latihan rutin setiap hari Kamis dan Sabtu pada pagi hari. Dua tempat latihan yang digunakan yakni Stadion Gelora Joko Samudro dan UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Cerme. Tujuannya yakni, mempersiapkan Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) Jatim 2023 mendatang.
Komentar telah ditutup.