GRESIK, Berita Utama– Krisis fiscal daerah dalam APBD Gresik tahun 2023, berimbas dengan anggaran pemeliharaan aset daerah. Misalnya, kondisi sarana dan prasarana (sarpas) di Alun-alun Gresik cukup memprihatinkan. Pasalnya, sebagian besar lampu taman di sepanjang jalan yang mengitari alun-alun bagian atas ketika malam tidak menyala.
Ditambah lagi, plafon baik di lantai 1 maupun lantai 2 juga sudah tampak jebol. Selain itu, beberapa sisi dinding juga menjadi korban pencoretan atau aksi vandalisme oleh orang tak bertanggung jawab.
Menurut Yanto (27) salah satu pengunjung Alun-alun mengatakan, kondisi tersebut merusak keindahan dan keselamatan, apalagi Alun-alun menjadi tempat berkumpulnya keluarga.
“Kan bahaya kalau plafon ambrol ada orang dibawah. Begitu juga aksi vabdalisme, merusaki indah pemandangannya. Terus kalau lampu mati, buat apa dipasang lampu?,” ujarnya dengan nada heran kepada beritautama.co, Selasa (29/08/2023).
Realitas tersebut menjadi sorotan Komisi III DPRD Gresik. Sebab, plafon gazebo di Alun-alun Gresik yang ambrol, tak ada anggarannya untuk perawatan.
“Ada rencana perbaikan atau perawatan di tahun 2023 ini. Skema (anggaran perbaikan-red) dalam rancangan perubahan APBD (P-APBD) 2023 ini,”ungkap Anggota Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi.
Sejak awal, proyek revitaliasi Alun-alun Gresik penuh masalah dan kontroversi dari masyarakat. Proyek tersebut menghabiskan anggaran kisaran Rp20,3 miliar. Rinciannya tahap I pada 2017 menelan Rp10,3 miliar. Sedangkan tahap II tahun 2018 menyerap dana Rp 9 miliar. Dan tambahan pekerjaan finisihing di tahun 2019 mencapai Rp 1 miliar.
Di Alun-alun terdapat bangunan yang memiliki dua lantai. Lantai kedua, terdapat ruangan terbuka yang cukup luas. Bangunan gazebo ditutup dengan atap plafon berwarna cokelat. Namun, plafon-plafon itu banyak yang jebol atau ambrol.
Terdapat empat sisi yang membagi atap lantai dua. Plafon yang ambrol ini terletak di atap bangunan sisi timur.
“Karena atapnya bocor, jadi air hujan menembus ke plafon yang tak kuat menahan beban sehingga jebol,”imbuh Abdullah Hamdi.
Ambrolnya atap Alun-alun ini bukan kali pertama. Tahun 2019 lalu, atau sebulan setelah diresmikan plafon di lantai 1 yang ambrol lantaran terkena air hujan. Tak hanya itu, Komisi III DPRD Gresik juga pernah melakukan sidak dan menemukan dak beton atau lantai batas di sisi timur dan sudut utara-timur kondisinya retak. Sehingga air dari bekas hujan menetes ke bawah dan membasahi lantai. Termasuk, plafon yang ambrol.
Terpisah, Kepala Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DCKPKP) Gresik Ida Lailatussa’diyah saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pengecekan di lapangan. Termasuk berkoordinasi dengan OPD terkait lainnya.
“Untuk lampu taman itu nanti kita koordinasikan dengan DLH (Dinas Lingkungan Hidup),” pungkas dia.
Komentar telah ditutup.