GRESIK, Berita Utama- Kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) subsidi untuk nelayandi setiap kecamatan sedang dipetakan oleh Pemkab Gresik. Dimana nelayan di Desa Campurejo, Panceng memiliki kuota sekitar 14 ribu liter. Untuk Kecamatan Ujungpangkah dan Karangrejo Kecamatan Manyar sekitar 500-600 ribu liter, dan di Kecamatan Gresik sekitar 300 ribu liter karena jumlah nelayannya lebih kecil.
Hal tersebut dikatakan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dalam launching SPBUN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bersubsidi untuk Nelayan) di Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik, Kamis (11/01/2024).
“Kita masih punya pekerjaan rumah yang berada di kepulauan terluar yang berada di Bawean. Dan, kami berterima kasih kepada teman-teman DPRD juga tahun ini bisa melaksanakan dua pembangunan yang lain, yaitu di Ujungpangkah. Untuk di Karangrejo atau Randuboto, itu sedang kita kaji,” jelasnya.
“Satu per satu, kami Bupati Gresik bersama Wakil Bupati menuntaskan program nawa karsa. Yaitu, Gresik Agropolitan. Ini tertulis dalam Nawakarsa. Yang mana tujuannya adalah nelayan berdaulat,” ujar dia.
Gus Yani menambahkan, pembangunan SPBUN yang kedua kalinya di Kelurahan Lumpur dilakukan setelah di Desa Campurejo, Kecamatan Panceng ini tidak lepas dari sinergi antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pemerintah Kabupaten Gresik, BUMD Gresik Migas, serta kerjasama dengan BUMN seperti Pertamina Patra Niaga.
“Tentu kami berharap kemiskinan di nelayan akan turun, dan tentu BUMD kami punya Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui SPBUN yang sudah dibangun,” imbuh dia.
Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yang diwakili oleh Stafsus Mayjend TNI Marinir Edi Juardi mengatakan bahwa, pembangunan SPBUN merupakan arahan langsung dari Presiden Jokowi.
“Dengan adanya SPBUN diharapkan dapat membantu untuk mempermudah akses penyaluran BBM khususnya BBM subsidi bagi nelayan,” tandasnya.
Komentar telah ditutup.