GRESIK, Berita Utama –Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Gresik Migas membangun Stasiun Pengisian Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di 4 titik pada tahun 2023 masih terganjal rekomendasi yang belum turun daru Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Timur. Empat titik wilayah yang akan dibangun SPBN yakni di Kecamatan Ujungpangkah, Sidayu, Bungah, dan Pulau Bawean.
“Masih pengajuan rekomendasi di DKP Propinsi,” kata Direktur Umum (Dirut) PT. Gresik Migas, Habibullah kepada beritautama.co, Selasa (21/2/2023).
Pihaknya optimis pengerjaan konstruksi bangunan SPBN bisa dimulai tahun ini meskipun belum secara rinci berapa alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk membangun SPBN di 4 titik lokasi tersebut
“Belum bisa kita pastikan (alokasi anggaran, red), karena menunggu rekom dan izin dari Pertamina. Tahun ini, kita targetkan turun rekom dari kementerian KKP sebagaimana 2 SPBUN sebelumnya. Pembangunan kita optimalkan bisa dimulai juga di tahun ini,” imbuh dia.
Mekanisme pengajuan rekomendasi, sambung Habib, terlebih dahulu mengajukan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Setelah itu, berlanjut pengajuan rekomendasi ke Pertamina.
“Karena desain dan konsultan pembangunan mengikuti standart Pertamina,” bebernya.
Habib menerangkan bahwa penambahan pembangunan SPBN di 4 titik lokasi sebagai komitmen pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan kebutuhan BBM bagi nelayan di Gresik. Sehingga kebutuhan dasar produksi mereka bisa terpenuhi.
“Karena sudah mampu membangun infrastruktur penyalur kebutuhan tersebut, sehingga tidak ada alasan lagi bagi pertamina tentang kelangkaan BBM bersubsidi bagi nelayan,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Gresik saat ini memiliki SPBN yang telah beroperasi di wilayah Kecamatan Panceng, yakni di Desa Campur Rejo. Kemudian tahap pembangunan SPBN juga tengah berjalan di Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik.
“Empat lagi dalam tahap pengajuan rekomendasi,” pungkas dia.
Komentar telah ditutup.