GRESIK – Beritautama.co – Rayakan Hari Film Nasional 2022, Radio Suara Gresik menggelar nonton bareng (nobar) dan gelar wicara bersama Komunitas Gresik Movie dan Kepala Dinas (Kadin) Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Parekrafbudpora) Kabupaten Gresik secara luring di Pudak Galeri dan daring di YouTube Channel Suara Gresik, Rabu (30/03/2022) malam.
Acara dimulai dengan nobar film “Ruwina”. Film yang dirilis pada tahun 2017 ini diketahui sudah mendapat beragam prestasi. Kemudian, dilanjutkan dengan bincang-bincang hangat soal perfilman yang dikemas dalam tajuk Special Talkshow.
Hadir sebagai pengisi talk show, yakni Kadin Parekrafbudpora Kabupaten Gresik Sutaji Rudy, S.H., M.H., serta Perwakilan Komunitas Gresik Movie Shandy Anata (Produser “Gemintang”) dan Tyas Rahayu (Sutradara “Ruwina”).
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Parekrafbudpora Kabupaten Gresik Sutaji Rudy mengucapkan selamat Hari Film Nasional bagi insan perfilman.
Selanjutnya, saat disinggung soal film yang baru ditontonnya, dia mengaku sangat mengapresiasi hasil karya anak-anak muda atau milenial tersebut dan mendorong agar dapat terus berkreasi ke depannya.
“Harapan saya teman-teman selalu berkreasi, nanti saya dari dinas akan membantu sesuai dengan Undang-Undang No. 33 Tahun 2009 bahwasanya di Pasal 51 pemerintah daerah punya kewajiban untuk pemutaran perfilman dokumentasi tentang warisan budaya,” terangnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa sekarang perfilman telah masuk ke dalam salah satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif (ekraf) Indonesia.
“Karena masuk dalam 17 subsektor, maka pemerintah mempunyai kewajiban untuk membina,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya mengajak insan perfilman dan juga kepada seluruh subsektor ekraf lainnya untuk ke depannya dapat saling berkolaborasi.
“Mari kita kolaborasi, baik dari sektor mamin (makanan minuman/kuliner), kriya, perfilman, dan sektor yang lain,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Shandy Anata, Perwakilan Komunitas Gresik Movie sekaligus Produser “Gemintang” menuturkan bahwa Hari Film Nasional merupakan hari rayanya para filmmaker Indonesia.
Menurutnya, pada momen-momen seperti ini biasanya rutin diadakan pemutaran film, workshop, maupun kegiatan lain di beberapa titik.
“Namun di saat pandemi seperti ini kami tidak bisa melaksanakan acara seperti tahun-tahun sebelumnya,” tuturnya.
Saat disinggung soal prestasi film “Gemintang” dan harapan terkait perfilman Gresik, dia menerangkan bahwa sekarang “Gemintang” kembali diputar di Jakarta sebagai film percontohan dalam Pitching Forum Akatara.
“Dan harapannya film-film Gresik terus ada dan dapat melanglang buana,” tandasnya.
Sementara itu, Perwakilan Komunitas Gresik Movie sekaligus Sutradara “Ruwina” Tyas Rahayu mengaku bahwa film yang disutradarainya itu dibuat dengan total waktu sekitar 2 bulan.
“Dan kalau budget kurang lebih untuk film ini seingat saya sekitar Rp10 juta,” tukasnya. (zar/btu)