GRESIK, Berita Utama – Beragam cara dilakukan umat muslim di Kabupaten Gresik menyambut datangnya hari kemenangan setelah menjalankan puasa Ramadan sebulan penuh. Tak hanya melantunkan takbir di tempat ibadah baik masjid maupun musala, warga di seluruh penjuru tempat juga melakukan kirab takbir keliling. Berbagai tradisii dalam pelaksanaan kirab takbir keliling masih dipertahankan. Mulai membawa obor atau oncor bambu hingga membawa sound sistem.
Misalnya di wilayah Kecamatan Bungah. Puluhan orang mulai kalangan anak-anak hingga dewasa di sejumlah desa antusias mengikuti kirab takbir dengan keliling desa. Sebelum berangkat, mereka terlebih dahulu menyalakan kembang api.
“Takbir keliling desa, yang ikut mulai anak-anak sampai orang dewasa. Setelah keliling nanti kumpul di masjid,” kata Hisyam Fahri (30) warga Desa Bungah, Kecamatan Bungah, Jum’at malam (21/04/2023).
Sound sistem dan berbagai hadiah disediakan oleh pihak panitia pelaksana. Sedangkan perjalanan takbir keliling di Desa Bungah, lanjut Hisyam, menempuh jarak sekitar 3 kilometer dengan satu kali putaran. Kemudian seluruh peserta takbir keliling berkumpul di masjid untuk mengikuti pengundian kupon berhadiah.
“Kumpul di masjid karena ada undian berhadiah, banyak juga hadiahnya, jadi peserta terutama anak-anak sangat senang mengikuti tradisi tahunan ini,” terang dia.
Tradisi takbir keliling juga berlangsung di Desa Masangan Kecamatan Bungah. Warga setempat bahkan keliling tidak hanya berkeliling desa melantukan kalimat menyambut hari kemenangan, tetapi juga berjalan melintasi ke sekitar desa.
Kepala Desa (Kades) Masangan, Suyanto mengatakan, tradisi takbir keliling ini rutin digelar masyarakat setiap tahun pada malam sebelum salat Idulfitri. Biasanya, pemerintah desa (Pemdes) bersama takmir masjid desa setempat mewadahi takbir keliling mengajak semua kalangan.
“Tahun ini ada, tradisi ini memang setiap tahun digelar masyarakat pada saat malam sebelum shalat idul fitri, alhamdulillah saat ini warga sangat antusias ikut takbir keliling, setelah tahun-tahun sebelumnya ditiadakan karena pandemi,” pungkasnya.
Komentar telah ditutup.