GRESIK, Berita Utama- Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) Gresik tahun 2024, selegenje. Sebab, nota keuangan yang dibacakan Wabup Gresik Aminatun Habibah (Bu Min) dalam rapat paripurna, berbeda dengan data yang dibahas bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik dengan Tim Anggaran (Timang) Pemkab Gresik. Tak pelak, rapat anggaran bubar dan dihentikan sementara agar Timang memperbaiki data.
Anggota Banggar DPRD Gresik Abdullah mengaku kecewa dan merasa lucu. Sebab, Wabup Gresik Bu Min menyampaikan bahwa pendapatan daerah diperkirakan mencapai sebesar Rp 3, 636 triliun dan belanja daerah dialokasikan Rp 3, 605 triliun. Sehingga, ada politik anggaran pada APBD Gresik tahun 2024 dijadikan surplus.
Tetapi, pada pembahasan antara Timang dan Banggar setelah rapat paripurna, Timang Pemkab Gresik malah menaikan anggaran belanja daerah menjadi Rp 3,9 triliun.
“Sedangkan pendapatan diturunkan menjadi Rp 3,4 triliun dan belanjanya dinaikan jadi Rp 3,9 triliun. Sehingga, ada defisit hampir mendekati Rp 500 miliar. Jadi, penyampaian nota keuangan oleh Wabup tidak berguna,” kata dia dengan senyum kecut, Selasa (10/10/2023).
Pada R-APBD 2024, Timang menyodorkan data berdasarkan hasil rapat internal Timang Pemkab Gresik ada anggaran yang digunakan untuk membayar proyek 2023. Sehingga, dipastikan tahun ini ada proyek yang tidak terbayar.
“Sekitar Rp 75 miliar. Namun angka ini belum pasti karena menunggu perubahan APBD turun dari Gubernur,”imbuh Moh Syafi’ AM , anggota Banggar DPRD Gresik lainnya.
Dengan banyaknya ketidaksingkronan angka, Banggar DPRD Gresik memilih menunda pembahasan R-APBD 2024 dan melakukan perbaikan terlebih dahulu.
“Kamis nanti akan dibahas kembali,” imbuhnya.
Di sisi pendapatan daerah dalam RAPBD Gresik tahun 2024, ada rasionalisasi pendapatan asli daerah (PAD) berdasarkan potensi. Misalkan, retribusi izin mendirikan bangunan (IMB) berdasarkan kebijakan umum anggaran plafon anggaran sementara (KUA PPAS) 2024, ditetapkan sebesar Rp 157 miliar.
“Ini turun dibandingkan target di APBD Gresik tahun 2023 sebesar Rp 185 miliar. Tapi, pada rapat rasionalisasi di Timang Pemkab Gresik, potensinya hanya sebesar Rp 25 miliar,”papar M Syahrul Munir, anggota Banggar DPRD Gresik lainnya.
Selain itu, ada tambahan anggaran untuk bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA) sebesar Rp 23 miliar.
Komentar telah ditutup.