GRESIK, Berita Utama – Laporan Keterangan Pertanggujawaban (LKPJ) tahun 2022 telah dibacakan oleh Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dalam rapat paripurna di gedung DPRD Gresik, Kamis (30/03/2023).
Dalam laporannya, Gus Yani menyatakan bahwa, pengelolaan APBD Gresik Tahun 2022, pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp 3, 6 triliun, tetapi terealisasi sebesar Rp 3, 3 triliun atau 92%.
Rinciannya, Pendapatan Asli Daerah (PAD) terealisasi sebesar Rp 1, 1 triliun atau 86% dari target sebesar Rp 1, 3 triliun. Pendapatan Transfer terealisasi sebesar Rp 2, 1 triliun atau 95% dari target Rp 2, 2 triliun. Lain–Lain Pendapatan Daerah Yang Sah terealisasi sebesar Rp 20, 5 miliar atau 130% dari target Rp 15.7 miliar .
Sedangkan Belanja Daerah dalam APBD Gresik tahun 2023 dialokasikan sebesar Rp 3,9 triliun dan terealisasi sebesar Rp 3, 5 triliun atau 90,18 %.
Ditambahkan., 5 misi tahun 2022 memiliki capaian sangat tinggi. Penilaian capaian kinerja pada LKPJ ini berlandaskan Permendagri 86/2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Ranperda tentang RPJPD dan RPJMD serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD.
Misi pertama, yakni menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel serta mewujudkan kepemimpinan yang Inovatif dan Kolaboratif. Pada pelaksanaan misi pertama, Pemkab memperoleh Predikat B dengan capaian 92,37 persen dengan kategori Sangat Tinggi.
“Indikator kinerja sasaran untuk misi pertama, diketahui dari dua sasaran pembangunan. Yakni indikator kinerja sasaran Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Indeks Inovasi Daerah, seluruhnya bernilai sangat tinggi,” ujar dia.
Misi kedua yakni membangun infrastruktur tang berdaya saing, memakmurkan desa dan menata kota. Berdasarkan publikasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), nilai indeks daya saing daerah Kabupaten Gresik memperoleh nilai 3,42 dan menduduki peringkat 4 tertinggi di Provinsi Jawa Timur.
“Target indeks daya saing daerah sebesar 4 sehingga memiliki capaian 85,50 persen dengan kategori tinggi,” ungkapnya.
Untuk misi ketiga untuk mewujudkan kemandirian ekonomi yang seimbang antar Sektor dan antar wilayah. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2022 melejit ke angka 7,38 persen di atas angka Jawa Timur dan angka Naisonal.
“Dengan target 2-3 persen sehingga capaian 246 persen dengan kategori sangat tinggi,” katanya.
Selanjutnya, untuk misi keempat yakni membangun insan Gresik unggul yang cerdas, mandiri, sehat dan berakhlakul karimah. Sebagaimana publikasi BPS Kabupaten Gresik Tahun 2022, IPM Kabupaten Gresik memperoleh nilai 77,16 dan juga berata di atas angka Jawa Timur dan Nasional, dengan target 78,31 sehingga capaiannya 98,53 persen dengan kategori sangat tinggi.
“Pada misi kelima, meningkatkan kesejahteraan sosial dengan menciptakan lapangan kerja dan menjamin kebutuhan dasar masyarakat Gresik. Tingkat kemiskinan Kabupaten Gresik tahun 2022 berada pada angka 11,06 persen dan ini merupakan presentase kemiskinan terendah selama 10 tahun terakhir. Capaiannya 100 persen dengan katergori sangat tinggi. Sedangkan untuk angka tingkat pengangguran terbuka tahun 2022 Kabupaten Gresik turun ke angka 7,84 persen dari target 7,20 persen sehingga capaiannya 91,84 persen dengan kategori sangat tinggi,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir mengatakan laporan LKPj yang disampaikan bupati akan dibahas lebih lanjut dalam rapat komisi-komisi. Untuk memastikan laporan sesuai realitas di lapangan. “Kami bersama Banmus akan menjadwalkannya nanti,” pungkas dia.
Komentar telah ditutup.