GRESIK- beritautama.co- Jelang Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Gresik menggelar rapat koordinasi (rakor) wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani tersebut turut dihadiri Kapolres Gresik, AKBP Mohamad Nur Azis, Dandim 0817 Gresik, Letkol Inf Taufik Ismail, Ketua DPRD Gresik, Abdul Qodir, Perwakilan Kejaksaan, Wakil Ketua DPRD Gresik, Mujid Riduan, Perwakilan Pengadilan, Kepala OPD, Camat, Danramil, dan Kapolsek Se Kabupaten Gresik dilakukan sebagai persiapan antisipasi penyebaran PMK, Selasa (7/06/2022) .
“Ini perlu dilakukan agar hewan ternak terutama yang akan di perjual belikan untuk keperluaan kurban dalam keadaan aman dan sehat dari penyakit PMK, “ujar Bupati Gus Yani.
Kondisi aktual saat ini, lanjut dia, sapi yang terpapar PMK sebanyak 5 persen. Karena Gresik sudah ditetapkan zona merah wabah PMK secara garis besar.
“Maka sapi ternak kita tidak boleh keluar Gresik. Kontrol sapi di Gresik. Sebab kita sudah dianggap zona merah untuk mobilisasi hewan ternak dan pendataan pedagang hewan kurban di masing-masing kecamatan. Kita dorong peternak untuk menjual di daerah sendiri serta mencegah mobilitas penjual hewan ternak dari luar Gresik, “imbuh dia.
Bupati berharap ada penambahan petugas medis di daerah yang tersebar PMK dengan menggandeng Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair maupun Brawijaya.
“Sudah ada 9 daerah terdampak PMK di wilayah Utara dan 77 daerah terdampak di wilayah selatan. Kita harus gerak cepat dalam penanganan ini. Maka, penambahan tenaga medis harus segera dilakukan, “tukas dia.
Sementara Dandim 0817 Gresik, Letkol Inf Taufik Ismail mengatakan, langkah-langkah yang sudah dilakukan Pemkab Gresik sudah banyak dan baik tinggal realisasi di lapangan saja.
“Kita himbau dan sosialisasikan kepada masyarakat terutama dalam pengolahan daging sapi agar tidak timbul masalah baru pada pelaksanaan Iduladha serta menambah tenaga medis di tempat tersebar, “imbuh dia.
Sedangkan Kapolres Gresik AKBP Mohamad Nur Azis, menyarankan pembelian hewan kurban langsung di tempat penjual dan dititipkan terlebih dahulu disana agar tidak bergeser. Hal tersebut dianggap cara aman. Selain itu, memudahkan petugas dilapangan harus ada surat penegasan kembali dari Dinas Peternakan atau Kesehatan terkait syarat untuk mobilitas hewan ternak.
“Polres Gresik menyiapkan 4 titik posko penyekatan PMK yaitu di Panceng, Simpang Empat Duduk Sampeyan, Simpang Empat Nipon Paint dan Legundi, “tandasnya.
Ketua DPRD Gresik, Much Abdul Qodir menambahkan, harus ada penekanan secara berlanjut kepada peternak dengan mengutamakan kebersihan kandang untuk hewan ternak dan segera ada penyaluran bantuan obat-obatan untuk hewan yang terpapar PMK.
“Selain itu, Keterbatasan Rumah Potong Hewan (RPH) yang juga akan merespon kedepan terkait embrio yang sudah di program Bupati yaitu Kawasan Industri Halal (KIH) serta koordinasi dan kerjasama secara intens Kecamatan dengan pemerintah daerah dalam mengedukasi pengolahan daging yang akan di konsumsi,”tandasnya.