GRESIK, Berita Utama -Banyak gerakan atau inovasi dari Kabupaten Gresik yang di take over atau diambilalih menjadi gerakan Nasional . Salah satunya Gerakan Pemasangan Patok Batas (Gemapatas) yang bertujuan melindungi hak hak masyarakat atas kepemilikan tanah. Hal tersebut dikatakan Kepala Kantor ATR/BPN Gresik, Asep Heri disela-sela mengikuti Gemapatas di Desa Dahanrejo Kecamatan Kebomas, Jum’at (3/2/2023).
Sedangkan kegiatan Gemapatas yang digelar Kementrian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) secara daring dan luring ini, serentak di 33 Provinsi se-Indonesia, bertemakan “Anti Cekcok Anti Caplok” dipusatkan di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah dan bakal dicacatkan dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).
“Ini (Gemapatas-red) sudah dilakukan di Kecamatan Tambak sebanyak 113.500 ribu patok. Kedua dilakukan di Desa Mojogede Kecamatan Balongpanggang bersama Bupati Gresik yang mencanangkan lagi di 4 Kecamatan di 73 desa/kelurahan sebanyak 340.999 ribu. Hari ini akan memasang sebanyak 7.777 ribu patok, “ujar dia.
Sedangkan Kepala ATR/BPN Kanwil Jatim Johanar mengatakan, ada pemasangan 1 juta patok batas bidang tanah untuk Indonesia. Program ini sebelumnya sudah dilakukan di Kabupaten Gresik.
“Tahun 2019 dilakukan di Bawean. Sedangkan pada tahun 2022 dilaksanakan di Kecamatan Balongpanggang. Untuk tahun 2023 ini dilaksanakan secara nasional, “ungkapnya.
Suatu negara akan maju dan makmur, lanjut dia, apabila data parcial atau fisik ukuran, dan letak tanahnya lengkap. Kemakmuran di mulai dari percil perpercil menyambung menjadi desa menjadi kecamatan, kabupaten hingga menjadi provinsi, yang membentuk Negara Indonesia.
“Disamping itu, mereduksi persoalan maraknya mafia tanah, secara otomatis mafia tanah mati dengan sendirinya karana sudah lengkap, “kata Johanar.
Pihaknya berharap, Provinsi Jawa Timur paling cepat dan terlengkap pertama di Indonesia.
“Saat ini secara persentase Jawa Timur sudah mencapai 70 persen, kurang 30 persen. Diharapkan selesai pada tahun 2025, “tandas da.
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah (Bu Min) mengapresiasi dan mendukung program Gemapatas yang digagas Kementrian ATR/BPN, yang dilakukan secara serentak di Indonesia. Sebab, membantu masyarakat untuk memiliki hak dan kepastian hukum atas kepemilikan tanah.
“Dengan dipasangnya patok tanda batas pemilik tanah, diharapkan juga dapat meminimalisir konflik maupun sengketa batas tanah antar masyarakat, “ujar Bu Min.
Wabup berharap program Gemapatas Kementrian ATR/BPN ini terus dilakukan. Tujuan dari diluncurkannya Gemapatas di antaranya sebagai upaya untuk menggerakkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga tanda batas tanah yang dimilikinya.
“Intinya untuk menjaga dan menghindari konflik atau sengketa. Ini merupakan langkah pelaksanaan kegiatan PTSL menuju Gresik Kabupaten lengkap, “pungkasnya.
Komentar telah ditutup.