GRESIK, Berita Utama– Kerja-kerja politik dilakukan Komisi II DPRD Gresik untuk melaksanakan fungsi pengawasan di bidang perekonomian dan keuangan agar target pendapatan asli daerah (PAD) yang dibebankan ke organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dalam APBD Gresik tahun 2025, bisa terealisasi. Sebab, PAD yang dibebankan ke OPD di APBD Gresik tahun 2024, tak tercapai meskipun surplus sebesar Rp 89 miliar karena efesiensi.
Salah satunya yang dilakukan oleh rombongan Komisi II DPRD Gresik dengan kunjungan kerja ke PT Petrokimia Gresik (PG). Mereka diterima langsung oleh Direktur Utama (Dirut) PG, Dwi Satriyo Annurogo untuk melakukan dialog dan sharing, beberapa waktu lalu.
“Kontribusi PT Petrokimia Gresik ke PAD Kabupaten Gresik di tahun 2025, estimasinya sekitar Rp 71 miliar dari beberapa pajak daerah dan pembayaran termin III untuk retribusi sewa lahan reklamasi,”ungkap Wakil Ketua Komisi II DPRD Gresik, H Muchammad, Selasa (21/01/2025).
Adapun rincian yang dipaparkan oleh direksi PG, sambung politisi PKB ini, yakni pembayaran sewa lahan reklamasi termin III tahun 2025 sebesar Rp 30, 7 miliar dan pembayaran beberapa pajak daerah lainnya sekitar Rp 40,1 miliar.
“Kalau realisasi pembayaran atas beberapa pajak daerah yang telah dilunasi PT Petrokimia Gresik ke Pemkab Gresik di tahun 2024 sebesar Rp 40 miliar,”imbuh dia.
Tak hanya itu, sambung Muchammad, rombongan Komisi II DPRD Gresik juga mendapatkan penjelasan terkait anak usaha PG dan perusahaan patungan yang berkontribusi pada PAD APBD Gresik.
“Anak usaha PT Petrokimia Gresik yakni Petrosida Gresik dan PT Petrokimia Kayaku yang saham kepemilikannya mayoritas. Sedangkan join venture dengan PT Petro Jordan Abadi, saham PT Petrokimia Gresik sebanyak 50 persen,”papar dia.
Untuk perusahaan afiliasi, PG memiliki saham di PT Kawasan Industri Gresik sebanyak 35 % saham. Kemudian, saham di PT Pupuk Indonesia Utilitas sebanyak 10 %, PT Puspetindo sebanyak 3,50 %, ASEAN Potash Chaiyahum sebanyak 5,96 %, PT Petrowidada sebanyak 1,12 %, PT Pupuk Indonesia Pangan sebanyak 10 %, dan Petronika sebanyak 20 %.
Selain itu, sambung Mucahmmad, rombongan Komisi II mendapatkan penjelasan terkait program tanggungjawab sosial lingkungan (TJSL) yang disalurkan PG ke masyarakat Gresik sejak tahun 2022 hingga 2024.
“TJSL yang disalurkan ke Kabupaten Gresik selama 3 tahun terakhir, cenderung naik,”tandas dia.
Rinciannya, program TJSL PG untuk Kabupaten Gresik tahun 2022 sebesar Rp 10,8 miliar. Kemudian di tahun 2023, program TJSL yang disalurkan sebesar Rp 14,2 miliar dan di tahun 2024 disalurkan sebesar Rp 15,6 miliar.
Dalam penjelasannya terkait program TJSL, sambung Muchammad, direksi menyampaikan bahwa program yang dikerjakan ada 10 poin. Yakni, program tanpa kemiskinan. Lalu, program tanpa kelaparan. Selanjutnya, program kesehatan yangbaik dan kesejahteraan. Kemudian, pendidikan berkualitas, air bersih dan sanitasi yang layak, peekrjaan dan pertumbuhan yang layak,industry,inovasi dan infrastruktur.
“Kota dan pemukiman yang berkelanjutan, ekosistem laut, penanganan perubahan iklim dan ekosistem daratan,”papar dia.
Menurut Muchammad, PG juga berkontribusi ketika ada bencana alam yang terjadi di Kabupaten Gresik. Memberi bantuan untuk korban bencana banjir Kali Lamong hingga Gempa di Pulau Bawean. “Kami berterima kasih atas kontribusi yang telah diberikan oleh PT Petrokimia Gresik,”pungkas dia.
Komentar telah ditutup.