GRESIK, Berita Utama– Forum Komunikasi Lalu Lintas (FKLL) Kabupaten Gresik menggelar rapat evaluasi arus mudik dan balik Lebaran 2025 serta penanganan titik rawan kecelakaan lalu lintas (blackspot). Sebab, beberapa bulan terakhir, banyak kecelakaan lalu lintas ( laka lalin) yang menjadi sorotan masyarakat.
Rapat tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD Gresik M Syahrul Munir, Kasat Lantas Polres Gresik AKP Rizki Julianda Putera Buna, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Khusaini, serta perwakilan dari Dinas PUTR, Dinas Kesehatan, Bappeda, dan Jasa Raharja.
Ketua DPRD Gresik M Syahrul Munir dalam arahannya menekankan pentingnya menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama dalam perencanaan transportasi publik.
Sehingga , ketua DPRD Gresik termuda itu mendorong agar hasil evaluasi ini menjadi landasan dalam penyusunan perubahan anggaran tahun 2025, khususnya untuk menangani daerah rawan kecelakaan secara berkelanjutan.
“Kalau usulan total kebutuhan yang diajukan Dishub cukup besar diatas Rp 4 miliar. Ketika disandingkan dengan usulan dari Satlantas Polres Gresik, nominalnya lebih realistis untuk direalisasikan dan menjadi program prioritas di perubahan (P-APBD) Gresik tahun 2025,’ujar Syahrul seusai rapat di Aula Dishub Gresik, Selasa (14/04/2025).
Adapun permohonan yang diajukan Satlantas Polres Gresik yakni speed trap dan pemasangan rambu lalu lintas baru di beberapa spot. Selain itu, penambahan kelengkapan rambu, Marka jalan dan penerangan jalan umum (PJU).
Untuk usulan lokasi speed trap dan pemasangan rambu baru di tikungan Ambeng-Ambeng, Jalan Raya Duduksampeyan, Jalan Raya Boboh hingga Jalan Raya Mojotengah, Simpang 3 Boboh hingga Kepatihan, Jalan Raya Bringkang- hingga Laban Kecamatan Menganti.
Untuk penambahan Marka jalan dan PJU di traffic light simpang empat Legundi.
“Ini yang menjadi usulan prioritas dan menjadi atensi dari DPRD Gresik untuk direalisasikan dalam APBD Gresik,”tegasnya.
Sementara itu Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu melalui Kasat lantas AKP Rizki Julianda menegaskan pentingnya aksi konkret di lapangan, seperti pemasangan rambu tambahan, peningkatan penerangan jalan umum, serta penambahan median jalan di jalur rawan laka.
pihaknya juga menyoroti urgensi perbaikan kontur jalan dan pemasangan garis kejut sebagai bentuk pencegahan dini kecelakaan.
Dukungan juga datang dari Dinas Kesehatan dan Jasa Raharja yang menyatakan komitmen dalam memberikan layanan cepat dan responsif terhadap korban laka lantas. Termasuk percepatan proses pencairan BPJS dan penerbitan surat jaminan rumah sakit.
Dari sisi infrastruktur, Dinas PUTR menyatakan kesiapannya menangani kerusakan jalan sesuai prosedur dan skala prioritas, sedangkan Bappeda menyarankan adanya pergeseran anggaran guna memperkuat fasilitas keselamatan lalu lintas di wilayah prioritas.
Melalui forum ini, pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan menegaskan komitmen bersama dalam menciptakan lalu lintas yang aman, tertib, dan selamat bagi seluruh masyarakat, sekaligus meneguhkan peran strategis FKLL dalam menyatukan visi keselamatan lintas sektor di Kabupaten Gresik
Komentar telah ditutup.