GRESIK, Berita Utama– Komisi III mengundang rapat dengar pendapat dengan sejumlah pihak, termasuk Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Permukiman (CKPKP) Gresik, pengembang, pengelola jalan tol, hingga pemerintah desa setempat untuk
menuntaskan permasalahan banjir yang terus menggenangi Jalan KH Syafii, khususnya di sekitar Perumahan Permata Suci (PPS) di Desa Suci Kecamatan Manyar, Kamis (23/01/2025)
Anggota Komisi III DPRD Gresik, Khoirul Huda mengatakan sebelum ada Perumahan Modern Land, dulu ada saluran selebar 2 meter. Dan air hujan tertampung di persawahan warga.
“Sekarang sudah berdiri banyak bangunan hingga saluran tersisa 80 cm. Jadi semakin menyempit. Ketika Perumahan Modern Land dibangun, larinya air kembali ke PPS. Apalagi depan bakso Giman dicor, jadi air mengenangi dan banjir”jelas dia.
Menurut politisi PPP ini, lebar badan jalan sesuai kretek atau letter C desa selebar 16 meter. Kini tersisa 8 meter. Ini PR pemerintah mencari 16 meter tanah itu,”imbuh dia.
sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi, menuturkan bahwa dalam rapat tersebut telah disepakati adanya kolaborasi antara pihak terkait. Salah satu bentuk kolaborasi adalah bantuan operasional alat berat dari pengembang.
Sebab, DCKPKP mengaku tak ada anggaran untuk mendatangkan alat berat mengeruk dan membongkar cor yang menutupi saluran tersebut.
“Kalau ada saluran yang perlu dibongkar, sebaiknya dibongkar saja,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas CKPKP Gresik, Ida Lailatusa’diyah, menyampaikan bahwa normalisasi akan dimulai dari depan perumahan PPS hingga simpang Bunder, dengan dukungan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR)
“Penyesuaian lebar saluran akan menjadi tahap berikutnya. Saat ini, fokus kami adalah normalisasi terlebih dahulu,” pungkas dia.
Komentar telah ditutup.