GRESIK- beritautama.co- Kalangan DPRD Gresik optimis permasalahan klasik nelayan dan petani tambak akan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi akan segera teratasi yang berimbas pada kesejahteraan nelayan. Sebab, Kabupaten Gresik sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan.
Ditambah lagi, pada kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Gresik pada 20 April lalu, menjanjikan memenuhi keluhan nelayan khususnya tentang pendirian tasiun Pengisian Bahan Bakar Khusus (SPBK) Nelayan. Hal tersebut juga merespon aspirasi dari masyarakat yang menginginkan pembangunan SPBK Nelayan. Sebab, kelangkaan solar pada beberapa bulan terakhir berdampak pada aktifitas nelayan hingga gagal melaut.
“Yang perlu diperhatikan yakni mekanisme pengelolaannya. Jika dikelola BUMD tentu akan sangat baik untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD),” tutur Ketua F-PKB DPRD Gresik, M Syahrul Munir, Minggu (24/04/2022).
Yang tidak kalah penting, sambung dia, kebijakan penentuan harga dan jenis solar. Dia erharap pendirian SPBK Nelayan juga memperhatikan harga jual dan aksesibilitas.
“Apakah dengan model Pertashop atau agen penyalur BBM lainnya. Yang pasti perlu adanya subsidi solar bagi nelayan yang akan meringankan beban operasional,” jelasnya.
Syahrul mengaku Pemkab Gresik melalui BUMD PT Gresik Migas sudah merencanakan pembangunan SPBK Nelayan di 3 lokasi. Yakni, kawasan Lumpur Kecamatan Kota, wilayah Campurrejo Kecamatan Panceng dan wilayah Mengare di Kecamatan Bungah.
“Sebenarnya kami mendorong lebih, apalagi jumlah nelayan di Gresik cukup banyak dan tersebar di beberapa kecamatan,” paparnya.
Berdasarkan data dari Pemkab Gresik tahun 2020, jumlah nelayan di Gresik mencapai 10.500 nelayan. Tersebar di beberapa kecamatan yang berada di pesisir pantai, mulai dari Kebomas hingga Ujungpangkah. Termasuk di wilayah Kepulauan Bawean. Sebanyak 3.500 di antaranya merupakan anak buah kapal (ABK) atau tidak memiliki perahu.
Sejatinya, sambung Syharul, usulan SPBK Nelayan sudah disampaikan sejak masa kampanye 2020 lalu. Namun belum kunjung terealisasi karena terbentur regulasi.
“Oleh sebab itu kami sangat bersyukur Presiden memberikan lampu hijau untuk PT Gresik Migas membangun SPBK Nelayan,” tandasnya. <>