GRESIK-beritautama.co-Meski secara prosentase kasus stntung hanya 10,52 persen dari jumlah balita di Kabupaten Gresik, tapi 7.412 balita stunting masih menjadi angka yang tinggi. Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik bersama Tim Penggerak PKK melakukan pelacakan kasus stunting tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui masalah dilapangan agar penanganan lebih efektif.
“Pada bulan-bulan ini, kami sedang melakukan pelacakan kasus stunting. Tim dari puskesmas dan kader PKK melihat langsung kondisi balita di lapangan. Dari situ, bisa ditemukan faktor penyebab stunting,”ujar Kepala Dinkes Gresik dr Mukhibatul Khusna kepada awak media, Kamis (25/08/2022). Dijelaskan, masalah stunting di Gresik ini dipengaruhi oleh beragam faktor. Seperti ekonomi, pola asuh. Berat badan lahir rendah (BBLR), hingga dari ibu yang kekurangan kalori ketika mengandung. Mengingat, kasus stunting ini karena kekurangan gizi seimbang pada balita. Kemudian mengakibatkan berat dan tinggi badan kurang.
“Ketika di lapangan, kami bertanya secara lengkap untuk mengetahui faktor penyebabnya. Dari sana, kemudian tim penanganan stunting bisa menentukan langkah yang telat ketika konseling berikutnya,” ucap dia.
Kasus stunting di Gresik masih di angka 7.412 tetapi secara prosentase mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Stunting ini dari beragam faktor, bisa dari masa kehamilah. Sehingga pemberian gizi perlu dipastikan sesuai,” tutupnya.