GRESIK, Berita Utama- Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) Gresik yang diinisiasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik dikukuhkan oleh Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) yang secara simbolis menyematkan seragam dan atribut kepada perwakilan relawan, Rabu (31/07/2024).
Selanjutnya, dilanjutkan dengan sesi pembinaan yang diisi berbagai materi penting dari Damkar Kota Batu, Santoso Waluyo yang berjibaku di dunia Damkar selama lebih dari 10 tahun.
Dalam momen ini, dipertontonkan aksi tim Damkar Gresik mulai dari teknik pemadaman api, penyelamatan hewan liar, hingga penggunaan alat pemadam kebakaran yang dipandu oleh instruktur berpengalaman.
Redkar diajak untuk melakukan simulasi penanganan kebakaran yang realistis. Mereka belajar bagaimana menghadapi api dengan tenang dan efektif, serta bagaimana bekerja sama dalam tim untuk menyelamatkan nyawa dan harta benda. Praktik langsung dengan ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan teknis para relawan.
Kepala Dinas Damkarla Gresik Suyono menegaskan, adanya Redkar merupakan perpanjangan tangan dinas yang dipimpinnya. Ada 192 Redkar yang dikukuhkan dengan tiga fungsi utama dalam mendukung pelayanan Damkar pada masyarakat.
“Tiga fungsinya yakni melakukan mitigasi dan memberikan informasi, membantu penanganan dini, serta membantu proses evakuasi dan penyelamatan sebelum petugas tiba di lokasi,” ujar dia.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2023 terdapat total 522 kejadian kebakaran, dengan kejadian terbanyak berada di Kecamatan Menganti sebanyak 333 kejadian kebakaran. Sedangkan untuk penyelamatan sepanjang tahun 2023 tercatat sebanyak 433 aksi penyelamatan. Adapun kecamatan dengan aksi penyelamatan tertinggi adalah Kecamatan Kebomas sebanyak 124 aksi penyelamatan
“Untuk tahun 2024 sampai tanggal 30 Juli 2024, tercatat 142 kejadian kebakaran dan 343 aksi penyelamatan,” tandasnya.
Sementara itu, Gus Yani menyampaikan betapa pentingnya peran Redkar dalam menjaga keamanan dan mitigasi di lingkungan. “Relawan pemadam kebakaran bukan hanya pelengkap, tapi ujung tombak dalam penanganan awal penanggulangan kegawatdaruratan. Tugas yang panjenengan lakukan ini adalah tugas yang sangat mulia dan harus didasari dengan rasa ikhlas,” tegasnya.
Komentar telah ditutup.